Rabu, 01 September 2010

Umroh Ramadhan 1431H

Assalamu'alaykum...

Saya sedikit ingin bercerita tentang suka duka umroh bersama keluarga di bulan puasa dengan niat bukan untuk menyombongkan diri hanya semata-mata berbagi pengalaman dan cerita siapa tau bermanfaat bagi rekans sekalian.
Awalnya saya dan keluarga ingin berangkat dengan rombongan masyarakat indonesia-malaysia-jubail yang tergabung  dalam rombongan dakwah center jubail. ini merupakan program tahunan Dakwah center Jubail yang mana kelompok masyarakat dari berbagai negara melakukan umroh bersama di bulan ramadhan (Philipina, Bangladesh, India, Pakistan dan juga Indonesia yang selalu mesra berangkat bersama saudara dari malaysia). Tapi apa mau dikata, kita hanya bisa merencanakan dan tetap keputusan ada pada Allah SWT. Ternyata cuti saya baru di approved di akhir rencana. Rombongan Jubail Dakwah Center berangkat tanggal 18 Agustus 2010 ( 8 Ramadhan 1431H) dan saya baru menghubungi panitia sekitar tanggal 16 Agustus, ternyata 2 bus yang di sediakan sudah penuh sejak jauh-jauh hari (ramadan kareem).
Akhirnya saya putuskan untuk melanjutkan niat umroh dengan menggunakan jasa agen biro perjalanan umroh. penentuan jasa agen mana yang akan saya pilih jatuh pada agen Al-shifa yang lokasinya deket mesjid hamzah, tepat di area Jubail international market. Agen ini saya pilih karena ternyata selama Ramadan, mereka melakukan perjalanan 2 kali dalam seminggu. (berangkat hari rabu sore-kembali hari sabtu pagi dan berangkat hari minggu sore-kembali rabu pagi) dan juga karena lokasinya dekat dengan apartement tempat tinggalku.
Alhamdulillah ternyata saya dapat cuti seminggu. semula perjalanan hanya 2 hari di Mekkah akhirnya bisa sedikit berlama-lama di Masjidil Haram bersama keluarga. tapi lagi-lagi terkendala dengan transportasi soalnya ga ada agen yang melakukan perjalan umroh selama 7 atau 9 hari kecuali paket iedul fitri saja. jadi saya harus mencari cara alternative untuk dapat kembali ke jubail pasca umroh.saya mencoba mencari info penerbangan dari internet dan hasilnya untuk route Jeddah-Dammam pada tanggal 27 Agustus plus-minus 2 hari udah pada full booked. kalaupun ada pastinya kelas business (nyang ini harganya ga pas buat kantong operator..heheee) dankalopun ada  itupun hanya 1 sampe 2 bangku saja yang kosong. Salah seorang teman (yang ga mau disebutkan namanya) menyarankan untuk pakai jasa SAPTCO (bus lintas wilayah Arab Saudi) dan saya coba nyambangi kantor perwakilan SAPTCO di Jubail and kata petugasnya saya suruh ke Dammam (kota tetangga yang jaraknya sekitar 1 jam bermobil ria dgn speed 130 km/h..heheheee) untuk membeli tiket perjalanan dari mekkah to Jubail.

Ga mau ketinggalan kesempatan umroh ramadan, pencarian tiket pesawat dilakukan ke travel agent pesawat terbang dan ternyata hasilnya sama. semua penerbangan untuk tanggal 27 aug rata sudah pada penuh. Dan syukur Alhamdulillah H minus 2 keberangkatan ternyata salah satu orang philipina dari  biro perjalanan di pojok kota jubail (soalnya lokasi travelnya ada "dipojok" ruko deket pataya restorant) menyarankan saya untuk datang pagi hari sehari menjelang keberangkatan, menurut dia saat itu biasanya banyak kursi kosong akibat cancelled yang dilakukan calon penumpang. Ngikutin saran si Pare (panggilan buat philipinos), pagi itu saya nyambangi travel tersebut dan sedihnya ternyata pagi harinya travel itu belum buka dan dengan sedikit jengkel saya coba tanya ke travel yang lain dan Alhamdulillah ada seat kosong untuk tanggal 28 augs dan yang lebih menggembirakan lagi harganya pas banget dengat budget yang dicanangkan...heheheee

Tiket pulang pergi sudah ditangan, tepat usai sholat Ashar tanggal 22 Augs kami sekeluarga nyambangi agen yang akan mengantar kami ke Masjidil Haram. Alhamdulillah ternyata ontime sekitar jam 4 sore bus bergerak membawa kita ke tanah suci Mekkah dan busnya pun tidak terlalu penuh jadi bisa duduk dengan santainya. Tapi sayang ternyata keceriaan itu tidak berlangsung lama karena selepas kota Dammam bus yang membawa kami mesinnya mengalami gangguan dan akhirnya kami satu rombongan bus berbuka dipinggir jalan sambil menunggu sopir memperbaiki kendaraannya... Mungkn ini cobaan puasa agar kita lebih sabar. Hasil pemeriksaan sopir ternyata bus tidak bisa melanjutkan perjalanan dan akhirnya kami di pindahkan ke bus lainnya yang kebetulan berhenti melihat bus kami mogok. dan rombongan kamipun di pisah dalam 3 bus bantuan dengan pernyataan bahwa kita semua akan di drop di rumah makan terdekat dan akan di berikan bus pengganti dari Jubail.

Ditempat peristirahatan kami sholat magribh dan isya di jama/qashar karena sedang safar dan kami lanjutkan dengan makan malam sambil menunggu bus pengganti datang. Dan ternyata bus yang dinanti tak kunjung datang, sopir mobil bantuan yang membawa kami memberitahukan kalo perjalanan tetap di lanjutkan dengan mobil tersebut karena agen dari Jubail tak sanggup menyediakan bus pengganti. tapi saya katakan kalo saya pesan 4 bangku dan sopir itu menjawab kalo dia hanya bisa nyediain 2 bangku kosong karena bus sudah penuh dengan penumpang lainnya. saya akhirnya menyetujui walau harus memangku anak selama perjalanan Jubail-Mekkah (sekitar 12 jam lebih)....Sabar itu kuncinya.

Alhamdulillah perjalanan malam itu bisa dilalui tanpa sedikitpun masalah. dan sekitar pukul 10 pagi bus yang membawa kami sudah tiba di area mesjidil haram (dikawasan saudi post). Perjalanan dilanjutkan dengan searching hotel. satu persatu hotel coba kudatangi dan hasilnya all hotel are full booked alias mafi gurfa or khalas.. muter-muter nanya ada tapi cuma 2 tempat tidur and kamar mandi luar dan ukurannya 2.5m x 3.5m harganya SR.400/malam (tempat yang sama diluar ramadan hanya SR.30/malam) Masya Allah.
Setelah berputar-putar hampis satu jam setengah akhirnya saya coba ngedatengi furnished apartment yang ada disamping dekat pintu safa (masjidil haram) tepatnya di belakang hotel mawaddah. Alhamdulillah disini masih ada kamar kosong dengan fasilitas AC, Kamar mandi dalam, 2 kamar tidur dan lokasi sangat dekat dengan masjidil haram. dan harganyapun negotiable (bisa nawar alias damai). awalnya minta SR.450/hari dan hasil negosiasi bisa turun jadi SR.2000/6 hari (SR.330/hari)
Ternyata semua kesusahan selama perjalanan dan pencarian penginapan pupus begitu menginjakan kaki di masjidil haram. meski dengan suhu yang panas (walauun tidak sepanas di Jubail) kami bisa menikmati umroh dan ramadhan serta qiyamul lail di Baitullah. Melihat manusia penuh sesak mengunjungi tanah yang suci ini mengingatkan kita akan Kebesaran Allah Azza wa Jalla. teringat perjuangan Rasulullah dalam menyiarkan Islam dari lingkup para keluarga dan para sahabat hingga ke pengikutnya saat ini. apalagi mendengar indahnya tartil Al Quran para imam masjidil Haram menghilangkan lelah meski berlama-lama mengikuti qiyamul lail. Masya Allah Tabarakallah... Robbana taqobbal minna sholatana, wasiyamana, waqiyamana birohmatika yaa Arhama Rohimi

Semoga Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat menyelesaikan ibadah puasa di bulan puasa ini dan mempertemukan kembali kita dengan bulan ramadhan berikutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda di sini