Senin, 31 Januari 2011

Doa safar

أللهُ أكْبَر، اللهُ أكْبَر، اللهُ أكْبَر﴿ سُبْحَانَ الذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ﴾ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الأَهْلِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعَثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالأَهْلِ.[وَإِذَا رَجَعَ قَالَهُنَّ وَزَادَ] آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ» رواه مسلم .
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, subhanalladzi sakhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqriniin wa inna ila Robbina lamungkolibun, Allahumma inna nasaluka fî safarina hadza al-Birro wa at-Taqwa, wa minal’amali ma tardha, Allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza, wathwi ‘anna bu’dahu, Allahumma antasshohibu fî as-safari, wa al-Kholîfatu fî al-Ahli, Allahumma innî a’udzubika min wa’tsai as-Safari wa kaabatil manzhori wa suil munqolabi fî al-Mali wa al-Ahli. (Wa idza roja’a qolahunna wa zada) ayibûna taibûna ‘abiduna lirobbina hamidun.

“Allah Maha Besar (3x). Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari kiamat). Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang meridhakan-Mu. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga (ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang jelek dalam harta dan keluarga.” Apabila kembali, do’a di atas dibaca, dan ditambah: “Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Tuhan kami.”                                           
                                                                                                   ( HR. Muslim: 2/998).

Sabtu, 29 Januari 2011

Jubail Bukan Kota Hujan...

Alhamdulillah hampir seminggu hujan turun membasahi jubail KSA. suatu pemandangan yang cukup langka di temukan dinegeri ini. Hujan yang hanya turun pada saat winter. membuat tanaman menjadi tumbuh seakan lebih cepat. karena hampir seluruh jalan terlihat kembang mulai bermekaran di saat ini.
Satu hal yang menggangu pikiran saya adalah ternyata negeri ini di design bukan untuk menjadi kota hujan. mengapa saya katakan begitu karena bila hujan turun gerimis sebentar saja maka jalan akan tergenang dan akan menetap berhari hari menunggu menguap oleh sengatan matahari.
Satu hal lagi, musim hujan biasanya bersamaan datang di musim dingin sehingga pada saat hujan turun sesaat kemudian di lanjutkan oleh turunnya kabut tebal yang diselingi oleh suhu yang cukup mencekam, yang membuat kulit serasa di cubit dan tulang terasa di tusuk jarum...
Pokoke hujan di saudi adalah hal yang unik yang indah untuk dinikmati...
Selamat Menikmati dech....

Hujan lebat mengguyur Jubail
Kabut yang tebal menyelimuti pagi
 Efek hujan di jubail....


Rabu, 26 Januari 2011

Ku rindu INDONESIAKU.....

Libur 2 hari terasa sangat indah bangets. karena bisa sedikit terlepas dari rutinitas yang kadang membosankan. Tapi hati ini semakin menjadi bosan ketika membaca berita dan ternyata isinya masih sama seperti yang saya sebutkan dari artikel saya sebelumnya. cerita yang hadir di media hanya sequel alias cerita bersambung dari tahun sebelumnya. masih seputar Super Gayus, Terorisme serta gaya para pemimpin bangsa ini yang sibuk dengan dirinya sendiri (Sibuk dengan gajinya yg ga naik-naik sampe sibuk ngurusin "rumah dinas" barunya yang katanya rumah rakyat yg bernilai milyaran rupiah)
Semua cerita itu membawa pikiran lugu saya ke awal-awal perjalanan bangsa ini (flashback.mode on). Bangsa yang direbut dari para Penjajah yang bersenjatakan komplit hanya dengan bambu runcing. semua tidak lepas dari pertolongan Allah SWT. Tapi yang menjadikan hati ini sedih adalah ketika negeri ini merasakan KEMERDEKAAN dari penjajah asing. kita seakan lupa pada Sang Penolong.
Aku sungguh rindu akan bangsa ini....bangsa yang penuh dengan senyum manis para penduduknya, negeri yang suka tolong menolong, negeri yang lemah lembut budi pekertinya. negara yang punya banyak macan podium yang disegani oleh dunia luar, negeri yang dulu di beri gelar macan asia dalam dunia olah raga. tapi kayaknya MACAN negeri ini sudah lama tertidur, mungkin terlalu kenyang atau MACAN ini lemas karena tak ada lagi yang bisa dimakan..hikshikshikssss
Pertanyaannya...masih mungkinkah bangsa ini diperbaiki? melihat carut-marutnya polemik di bangsa ini. Bangsa ini sakit dan sepertinya negeri ini sudah akut dan nyaris koma. karena penyakit ini sudah merebak di seluruh sendi bangsa ini. penyakit bangsa ini bak kanker stadium 4 yang menggerogoti bangsa ini. tapi hati kecil saya masih berkata. kita bisa..kita bisa..bersama kita bisa. (koq kayak kampanye yaa ????) heheehheee tapi jujur kita bisa memperbaikinya, caranya berpikir positive dan bertaubat seperti yang dilakukan bangsa ini dan meminta pertolongan Allah SWT. dan yakinlah hanya Allah SWT penolong kita. yakinlah saudaraku. mari kita mulai dari hal kecil, muali dari diri sendiri dan mulai dari sekarang....

Jumat, 14 Januari 2011

Negeriku terhimpit antara "Gayus" dan "Terorisme" dan "Musibah"...

Assalamu'alaykum...
Ngebaca judulnya kayaknya serem bangetzzzz....padahal ini hanya celotehan seorang TKI yang melihat negerinya dari sudut pandang orang biasa yang jauh dari tingginya tingkat pendidikan. Berawal dari tiap kali membaca berita di media electronic, selalu saja ada terselip berita tentang Gayus, terorisme dan musibah. seakan ini semua adalah makanan pokok di negeriku yang tak bisa lepas dari denyut nadi negeri ini.
Ga perlu panjang lebar.... cuma mau bilang. "mau di apain semua ini di tahun 2011?" masihkah Gayus akan membikin sequel di tahun ini setelah menduduki Box office di tahun 2010.... Begitu pula dengan terorisme akankah menyabet platinum di 2011. Bagaimana pula dengan bencana????
Semua tergantung para crew yang menjalankannya...tapi yang paling bertanggung jawab adalah sang sutradara. mau dibawa kemana "cerita bangsa ini?"...

Jangan lupa ya...Bahwasanya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kalau kaum itu sendiri tidak mau merubahnya dan satu lagi yang harus kita ingat seandainya kita semua beriman dan beramal sholeh, niscaya Allah akan membukakan keberkahan dari langit dan bumi...

Rabu, 05 Januari 2011

Alhamdulillah...Akhirnya berhasil juga penantian selama 2 tahun.

January 2009...adalah waktu dimana aku harus meninggalkan semua kebiasaan dan rutinitas dalam bekerja. Waktu di mana aku harus berpisah dengan teman-teman terbaikku di tempat yang lama. Waktu dimana aku harus exodus ke negeri yang memiliki kultur yang sangat jauh berbeda dengan tradisi yang ada di negeriku.
Ini adalah waktu terberat dalam hidup karena aku harus memulai lagi segalanya dari awal, tapi ini sudah ku prediksi dari awal karena dalam hati kecilku selalu berkata bahwa pendapatan yang kita terima berbanding lurus dengan apa yang kita kerjakan. Jadi teringat perkataan Manager admin perusahaan yang terdahulu.."Hanya seorang yang pemberani yang mau exodus ke Luar negeri." karena dari pengalaman yang saya temui, tidak sedikit kerabat yang kembali ke Indonesia atau pergi ke negeri yang lain. karena berbagai alasan. Ada yang pergi akibat faktor kesehatan, tidak bisa beradaptasi dengan kebiasaan orang arab atau pergi karena beratnya beban kerja yang di dapatkan atau pergi karena faktor birokrasi yang njelimet bahkan pergi ketika telah mendapatkan finansial yang cukup "buaanyak" dari Bank yang ada di Saudi.
ughhh..koq jadi melankolis gini. (jadi melenceng jauh dari benag merahnya..hehehehe) sekarang sudah masuk tahun ke dua perjalanan karir di negeri orang atau dalam bahasa kerennya dah dua taon jadi expatriat. dan selama itu pula tidak berkutik di kondisi real industri chemical. Kalo boleh minjem bahasa sepak bola mungkin dalam rentan waktu tersebut dah mulai kehilangan sentuhan. Gimana ga kehilangan sentuhan, lha wong dalam kurun waktu 2 tahun hanya berkutik sama masalah Administrasi dan sangat jauh dari kehidupan Industri.
Sering muncul cemas kalo gue ga bisa ngejalanin Plant dengan technologi baru dan background yang 180 derajat beda dgn apa yang gue miliki. Tapi syukur alhamdulillah sekarang semuanya mulai berangsur pulih. karena tepat tanggal 3 jan 2011 Plant Polycarbonate pertama di Middle East sudah bisa produksi Ethylene Carbonate yang On Spech... Walau hanya dengan 8 orang expatriat yang tersisa dan hebatnya lagi 5 orang Expat itu semuanya dari Indonesia...Good Job guys..Excelent..Mumtaz...Mabrook.
Anyway kalo ada Pabrik yang butuh tenaga ahli untuk start up bisa calling kami, siap dateng sejak precommisioning, commisioning hingga start up and get On spech product. Don't worry...Gaji nego heheheheheheeheeeeeeeeee (ngarep.com)

Minggu, 02 Januari 2011

Suasana Malam Pergantian Tahun di Saudi Arabia

Assalamu'alaykum...

Masya Allah... Ga terasa sudah lewat tahun 2010 masehi dan berganti dengan 2011. tidak sedikit masyarakat yang hobby mengkait-kaitkan dengan segala bentuk keberuntungan karena menurut mereka tanggal 1 Jan 2011 (1-1-11) memiliki hoki. tapi menurut gue..gue cuma kenal 1 hoky dan sangat gue favoritkan yaitu martabak hoky yang sudah membahana di kawasan Cilegon. hehehehee. Koq jadi ngelantur ke makanan, mungkin karena gue dah kelamaan ga balik ke indo, so segala apa yang  gue lakukan selalu terbayang sama Indonesia.
Anyway harus balik ke benang merahnya... Di Saudi Arabia jangan pernah ada perayaan pesta glamour dalam bentuk Pagelaran Musik, Pesta Kembang Api apalagi kalo sampe ada Goyang Dangdut yang di selenggaran sama tokoh pemuka wilayah...sangat tidak mungkin! Bahkan untuk acara yang di anggap baikpun oleh sebagian masyarakat kita seperti melakukan Takbir akbar atau Bentuk pengajian massal dalam menyambut pergantian tahunpun tidak bakal anda temui di negeri para Rasul dan Nabi. Kenapa Hal itu tidak kita temui di Saudi Arabia? Hal itu di karenakan Saudi Arabia merupakan satu-satunya agama yang mayoritas penduduknya masih memegang teguh ajaran Islam. Saya tidak bilang bahwa tidak ada kedzaliman di negeri ini tetapi harus saya katakan bahwa dibandingkan negeri Islam lainnya maka Saudi Arabia merupakan negara yang tidak terkontaminasi dengan pola pemikiran sekuler.
Ada banyak contoh yang bisa saya beberkan. yang pertama adalah Saudi Arabia satu-satunya negara yang tidak memperbolehkan Bioskop hadir di tengah masyarakat, yang kedua adalah jangan berharap anda bisa melihat wanita berkeliaran dengan pakaian "terbuka" meski mereka non muslim, mereka masih harus menggunakan ABAYA (Baju Hitam panjang yang biasa di pakai wanita Arab) walau tidah menutup kepalanya dengan kerudung. Pokoke masih banyak yang indah yang mungkin di impikan sebagian masyarakat indo yang rindu syariat islam di tegkan.
Saya pada malam pergantian tahun bertanya pada anak muda Arab yang bekerja bareng dengan saya. mengapa kita tidak menemukan gerombolan anak muda atau manusia yang merayakan malam pergantian waktu? mau tahu jawaban mereka. yang pertama mereka menanyakan balik ke saya. Apa yang kamu rasakan apabila kamu merayakan malam pergantian tahun? Apakah kamu mengalami kenaikan semangat kerja? kenaikan dalam semangat beribadah atau kamu mengalami kenaikan "gaji"?  dan saya hanya tersenyum. dan dia bertanya kembali "kenapa harus di rayakan..apakah dapat pahala? pokoke banyak pertanyaan yg ga bisa di jawab sama saya. dan akhirnya dia menjelaskan bahwa kita sebagai muslim, kita memiliki 2 Hari raya besar yaitu Hari raya Ied fitrah dan Ied Adha. dan dua hari raya ini di rayakannya pun seperti apa yang di ajarkan oleh Rosul. pokoke malam itu dia membeberkan tentang islam dalam bahasa anak muda yang enak di dengar. Dan hal ini yang membuat saya kagum karena umurnya masih sangat muda tapi pemahaman tentang agamanya sangat dalam...
Dan satu hal yang menjadi perhatian saya ialah kutipan "sahabat" yang di ucapkannya adalah... "Seandainya Satu Perbuatan itu di anggap baik, maka sudah pasti hal itu sudah di lakukan oleh para Sahabat dan para salafus salih".