Selasa, 25 Juni 2013

Solusi tepat mengurangi pengangguran di Saudi Arabia


Tekanan yang cukup besar yang dihadapi oleh generasi muda Saudi Arabia untuk mendapatkan pekerjaan yang selama ini telah dimonopoli oleh para pekerja asing.

Tekanan yang besar ini didasarkan pada hitung-hitungan matematika yang sangat sederhana: Dimana 600.000 warga Saudi menganggur sedang di lain pihak... 7 juta orang asing yang bekerja di Saudi.

Masalah ini bisa diselesaikan dalam hitungan beberapa bulan hanya dengan mendeportasi sejumlah orang asing dan menggantinya dengan warga setelah memberi mereka pelatihan dan keterampilan.

Idenya tampaknya masuk akal atau simple tapi sebelum saudi melatih para pemudanya. Saudi Arabia memiliki pekerjaan Rumah yang sangat besar dan harus di dukung oleh seluruh komponen masyarakat. PR itu adalah "merubah presepsi Masyarakat" yang masih memandang rendah pada para pekerjaan kasar.

Mari kita simak pernyataan oleh Ghazi Al-Gosaibi, yang pernah menjabat sebagai menteri perburuhan Kerajaan. Dia mengatakan: "Hanya ada dua jenis pekerjaan:. Yang Halal dan Haram Dalam satu penilaian saya sendiri tidak ada perbedaan antara kasir toko kelontong (pekerja kasar) dan Dewan direksi yang ada di perusahaan."

Al-Gosaibi tidak sekedar membuat pernyataan atau memberi saran saja tapi dia secara pribadi memimpin kampanye untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap pekerjaan kasar. Dia percaya bahwa pekerjaan tersebut akan menjadi batu loncatan untuk sukses Sebagai suatu contoh bahwa seseorang yang awalnya bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran di Jeddah dan melayani pelanggan. dan suatu saat si pelayan mungkin menjadi pemilik dari sebuah restoran dan Si tukang bersih-bersih mungkin suatu saat menjadi pemilik perusahaan pembersihan tersebut.

Ada banyak contoh yang membuktikan kebenaran pernyataan Al-Gosaibi itu ..
Salah satunya adalah Menteri incumbent Perminyakan dan Sumber Daya Mineral Ali Naimi, yang memulai karirnya sebagai seorang pekerja sederhana di ladang minyak Aramco dan kemudian menjadi salah satu pejabat tinggi dan para ahli terkenal di bidang minyak dan energi.

Contoh lainnya dan juga merupakan salah satu bankir yang terkenal , Sulaiman Al-Rajhi, hidupnya dimulai sebagai porter yang berpenghasilan beberapa riyal sehari tapi ia kemudian menjadi multibillionaire, yang berada di daftar orang terkaya di dunia.

Yang menjadi pertanyaannya saat ini adalah: Apakah masyarakat mau menerima pekerja kasar atau porter sebelum ia mencapai sukses atau sebelum menjadi kaya dan terkenal? Tanpa mengurangi rasa hormat,maka jawabannya harus jujur saya katakan adalah "Tidak".

Masyarakat Saudi masih dapat menolerir warga saudi yang pengangguran dan hidup dari bantuan keuangan pemerintah (program Hafiz) tapi masih agak sulit menerima Warga Saudi yang harus hidup dengan melakukan pekerjaan kasar.Pandangan masyarakat masih memandang dengan penuh hormat kepada pria yang gaji bulanannya adalah SR 3,000 Dan agak sulit menghargai kepada penjual semangka yang memiliki penghasilan SR 3,000 perhari.

Masih dari Al-Gosaibi... Sekitar 13 tahun yang lalu beliau mendapat sebuah pengalaman yang berdampak luar biasa pada kehidupan pribadinya. Beliau adalah seorang akuntan yang bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan ritel dan di waktu malam hari beliau melanjutkan studi di sebuah universitas di Riyadh.

Suatu hari beliau bertemu dengan warga saudi dan mengatakan kepada Warga Saudi bahwa kartu kredit tidak akan pernah cukup untuk membiayai kebutuhannya. Dan dengan arogan orang itu menjawab bahwa kartu kredityang ia miliki sangat cukup untuk menutupi dirinya dan keluarganya.

So Bagaimana mungkin saudi bisa mengatasi masalah pengangguran yang dialami oleh para pemudanya untuk mau melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia, bila tidak dimulai dari merubah cara pandang masyarakat terhadap penolakan terhadap pekerja kasar dan menumbuhkan rasa hormat terhadap pekerjaan ke tengah-tengah masyarakat? Produk Hukum harus melindungi masyarakat saudi yang mau melakukan pekerjaan kasar. Mereka harus di hormati dan mereka layak dan haru di jadikan prioritas dalam proyek pinjaman lunak dari pemerintah dan juga proyek perumahan dari pemerintah. Dan dengan begitu maka Saudi Arabia bisa menghilangkan jumlah pengganguran di Saudi Arabia

Disadur dari salah satu koran di saudi Arabia....

Minggu, 23 Juni 2013

Pergantian Akhir pekan di Saudi Arabia... (Kamis-Jum'at ke Jum'at-Sabtu)

Teritung mulai tanggal 20 Syaban 1434 H atau tanggal 29 June 2013... di umumkan bahwa hari libur akhir pekan di saudi arabia berubah dari hari Kamis-jum'at menjadi hari Jum'at-Sabtu. Maka akhir pekan depan sebagian instansi pemerintahan di saudi arabia akan merasakan libur panjang (Long Off)

Happy nice week end Saudi Arabia
Untuk info lengkapnya bisa dilihat di link bawah ini :

Sabtu, 22 Juni 2013

HumorSi Aco bugis

Pulang dari sekolah...kuping si Aco merah. Hal ini membuat bapaknya Aco marah..

Bapak : Aco... kena apa mi itu kuping ta merah begitu?

Aco : Di jewer sama pak guru pak !!!

Bapak : Memangnya apa yang sudah kita buat di sekolah?

Aco : Aku ga bisa jawab pertanyaannya bapak guru...

Bapak : Memangnya pertanyaan apa itu?

Aco : Soal matematika ki....Aih susanya mi koddonk. 2 + 3 berapa?

Bapak : terus berapa jawaban ta?

Aco : Aku jawab 4 pak...

Bapak : Pantas mi bapak gurumu marah...kenapa tidak kau jawab 5 ???

Aco : Bagaimana mau ku jawab 5 bapak... ku jawab 4 saja. Satu telingaku sudah kena jewer.. apalagi kalo ku jawab 5. Mungkin dua-duanya telingaku kena jewer

Bapak : !@#$%^&*&^%$#@!

Dari sampah bisa jadi rupiah...inspiring!

Ini salah satu gambar yang di ambil dari salah satu negara di benua afrika yang memanfaatkan limbah sendal bekas dan di sulap menjadi aneka merchandise yang bernilai tinggi...
berikut gambar-gambarnya dan semoga bermanfaat dan memberi inspirasi bagi kita semua...

 Kumpulan sendal bekas...

Dilakukan proses pembersihan I..

Dilakukan proses pembersihan II..

Proses pembentukan object merchandise...

Proses pembuatan miniatur gajah...

Finishing jerapah....

Quality assurance....

Siap di pasarin....

Yang mau...yang mau...

Kenapa kita harus mengikuti AS SALAF?

Penulis: Muhammad Naashiruddiin al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala

Pertanyaan :
Kenapa harus dinamakan dengan as Salafiyyah?? Apakah da`wah ini merupakan da`wah hizbiyyah, atau da`wah thooifiyyah atau da`wah madzhabiyyah, atau dia ini merupakan satu golongan yang baru dalam Islam ini??

Jawaban :
Sesungguhnya kata kata “as Salaf” ma`ruufun (sangat dikenal) dalam bahasa `arab dan di dalam syari`at ini, yang terpenting bagi kita disini adalah pembahasannya dari sisi syari`at.
Sesungguhnya telah shohih dari pada Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau `Alaihi wa Sallam pernah berkata kepada anaknya Faathimah radhiallahu `anha sebelum beliau `Alaihi wa Sallam wafat :

((فاتقي الله واصبري، فإنه نعم السلف أنا لك……)). رواه مسلم (2450) (98).

Artinya : Bertaqwalah kamu kepada Allah dan bersabarlah, sesungguhnya sebaik baik “salaf” bagi kamu adalah saya…”[1]

Penggunaan kalimat ‘salaf” sangat ma`ruf dikalangan para `ulama salaf dan sulit sekali untuk dihitung dan diperkirakan, cukup bagi kita satu contoh dari sekian banyak contoh contoh yang digunakan oleh mereka dalam rangka untuk memerangi bid`ah bid`ah.

كل خير في اتباع من سلف وكل شر في ابتداع من خلف

Setiap kebajikan itu adalah dengan mengikuti orang salaf dan setiap kejelekan tersebut adalah yang diada adakan oleh orang khalaf”.

Ada sebahagian orang yang menda`wakan memiliki `ilmu, mengingkari penisbahan kepada “salaf”, dengan da`waan bahwa nisbah ini tidak ada asalnya. Dia berkata : “Tidak boleh bagi seseorang muslim untuk mengatakan saya seorang “salafiy,” seolah olah dia mengatakan juga : “Tidak boleh bagi seseorang mengatakan saya muslim yang mengikuti para “salafus shoolih” dengan apa apa mereka di atasnya dalam bentuk `aqidah, `ibadat dan akhlaq.” Maka tidak diragukan lagi bahwa pengingkaran seperti ini kalau benar benar dia ingkari, sudah tentu diwajibkan juga bagi dia untuk berlepas diri dari Islam yang benar, yang telah dijalani oleh para “salafus shoolih”, Rasuulullahi Shollallahu `alaihi wa Sallam telah mengisyaratkan dalam hadist hadist yang mutawaatir diantaranya :

((خير أمتي قرني، ثم الذين يلونهم، ثم الذين يلونهم)).

Artinya : “Sebaik baik ummat saya adalah yang hidup sezaman dengan saya (sahabatku), kemudian orang orang yang mengikuti mereka (at Taabi`uun), kemudian orang orang yang mengikuti mereka (at Baaut Taa`bi`iin)….”[2]

Maka tidak boleh bagi seorang muslim untuk berlepas diri dari penisbahan kepada as Salafus Shoolih, sebagaimana kalau seandainya berlepas diri juga dari penisbahan yang lainnya, tidak mungkin bagi seorang ahli `ilmu untuk menisbahkannya kepada kekufuran atau kefasikan.

Orang yang mengingkari penamaan seperti ini (nisbah kepada “salaf”). Apakah kamu tidak menyaksikan, bukankah dia menisbahkan dirinya kepada satu madzhab dari sekian madzhab yang ada?, apakah madzhab ini berhubungan dengan `aqidah atau fiqh. Sesungguhnya dia mungkin Asy`ariy, Maaturiidiy dan mungkin juga dia dari kalangan ahlul hadist atau dia Hanafiy, Syaafi`ii, Maalikiy atau Hanbaliy diantara apa apa yang termasuk kedalam penamaan ahlus Sunnah wal Jamaa`ah, padahal seseorang yang menisbahkan dirinya kepada madzhab asy`Ariy atau kepada madzhab yang empat, sebenar dia telah menisbahkan dirinya kepada pribadi pribadi yang bukan ma`suum tanpa diragukan, walaupun diantara mereka ada juga para `ulama yang benar, alangkah aneh dan sangat mengherankan sekali, kenapa dia tidak mengingkari penisbahan kepada pribadi yang tidak ma`suum ini???

Adapun seorang yang mengintisabkan dirinya kepada “as Salafus Shoolih”, sesungguhnya dia telah menyandarkan dirinya kepada seseorang yang ma`suum secara umum (yang dimaksud Nabi Muhammad Shollallahu `alaihi wa Sallam), Nabi Muhammad Shollallahu `alaihi wa Sallam telah menyebutkan tentang tanda tanda “al Firqatun Naajiyyah” yaitu seseorang yang berpegang teguh dengan apa yang Rasulullah Shollallahu `alaihi wa Sallam dan para shohabatnya ada di atasnya, maka barang siapa yang berpegang teguh dengan jalan mereka secara yaqin, dia betul betul berada di atas petunjuk Robnya.

Nisbah kepada “as Salaf” ini merupakan nisbah yang akan memuliakan seseorang menisbahkan dirinya kepadanya, kemudian memudahkan baginya untuk mengikuti jalan kelompok orang yang selamat tersebut, tidak sama dengan seseorang yang menisbahkan dirinya kepada nisbah yang lain, karena penisbahan itu tidak akan terlepas dia diantara dua perkara :

Pertama, dia mungkin meng-intisabkan dirinya kepada seseorang yang bukan ma`suum, atau kepada orang orang yang mengikuti manhaj (methode) orang yang bukan ma`suum ini, yang tidak ada sifat suci baginya, berbeda dengan shahabat Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam yang memang diperintahkan kita oleh Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam untuk berpegang teguh dengan sunnah (cara/methode)nya dan sunnah para shahabatnya setelah beliau wafat.

Dan kita akan terus menerus menganjurkan dan menerangkan agar pemahaman kita terhadap al Quraan dan as Sunnah benar benar sesuai dengan pemahaman para shahabatnya Shollallahu `alaihi wa Sallam, supaya kita terjaga daripada berpaling dari kanan dan kekiri, juga terpelihara dari penyelewengan pemahaman yang khusus, sama sekali tidak ada dalil yang menunjukan atas pemahaman itu dari Kitaabullahi Subhaana wa Ta`aalaa dan Sunnah RasulNya Shollallahu `alaihi wa Sallam.

Kemudian, kenapa tidak cukup bagi kita untuk menisbahkan diri kepada al Quraan as Sunnah saja?

Jawabannya kembali kepada dua sebab :
Pertama : Berhubungan dengan nash nash syar`ii.
Kedua : Melihat kepada keadaan firqoh firqoh (golongan golongan) islaamiyah pada sa`at ini.
Ditinjau dari sebab yang pertama : kita menemukan dalil dalil syar`ii memerintahkan untuk menta`ati sesuatu yang lain disandari kepada al Kitab dan as Sunnah, sebagaimana dikatakan oleh Allah Ta`aalaa :
((يأيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولى الأمر منكم….)) النساء (59).

Artinya : “Hai orang orang yang beriman, tha`atilah Allah dan tha`atilah RasulNya, dan ulil amri diantara kalian.” An Nisaa` (59).

Kalau seandainya ada waliyul amri yang dibai`at dikalangan kaum muslimin maka wajib untuk mentha`atinya sebagaimana kewajiban mentha`ati al Kitab dan as Sunnah, bersamaan dengan demikian kadang kadang dia salam serta orang orang disekitarnya, namun tetap wajib mentha`atinya dalam rangka mencegah kerusakan daripada perbedaan pandangan pandangan yang demikian dengan syarat yang ma`ruuf, demikian disebutkan dalam hadist yang shohih :

((لا طاعة في معصية إنما الطاعة في المعروف)).

Artinya : “Tidak ada ketha`atan di dalam ma`shiat, sesungguhnya ketha`atan itu hanya pada yang ma`ruuf.”[3]
Allah Tabaaraka wa Ta`aalaa berkata :

((ومن يشاقق الرسول من بعد ما تبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ما تولى ونصله جهنم وساءت مصيرا)). النساء:(115).

Artinya : “Barang siapa menyakiti (menyelisihi) as Rasul Shollallahu `alaihi wa Sallam setelah sampai (jelas) kepadanya hudan (petunjuk), lalu dia mengikuti bukan jalan orang mu`minin (para shahabat), kami akan palingkan dia kemana sekira kira dia berpaling, lalu kami akan masukan dia keneraka jahannam yang merupakan sejelek jelek tempat baginya.” An Nisaa (115).

Sesungguhnya Allah `Azza wa Jalla Maha Tinggi dan Maha Suci Dia dari sifat kesia sia-an, tidak diragukan dan disangsikan lagi bahwasanya penyebutan jalan orang mu`miniin pada ayat ini sudah tentu ada hikmah dan faedah yang sangat tepat, yaitu; bahwasanya ada kewajiban yang penting sekali tentang pengikutan kita kepada Kitaabullahi Subhaana wa Ta`aalaa dan Sunnah RasulNya Shollallahu `alaihi wa Sallam wajib untuk dicocokan dengan apa apa yang telah dijalani oleh orang muslimiin yang pertama dikalangan ummat ini, mereka adalah shahabat Rasul Shollallahu `alaihi wa Sallam; kemudian orang orang yang mengikuti mereka dengan baik, inilah yang selalu diserukan oleh ad Da`watus Salafiyyah, dan apa apa yang telah difokuskan dalam da`wah tentang asas asas dan tarbiyahnya.

Sesungguhnya “ad Da`watus Salafiyyah”-merupakan satu satunya da`wah yang haq untuk menyatukan ummat ini, sementara apapun bentuk da`wah yang lain hanya memecah belah ummat ini; Allah `Azza wa Jalla berkata :

((وكونوا مع الصادقين)). التوبة (119).

Artinya : “Hendaklah kamu bersama orang orang yang benar.” At Taubah (119), dan barangsiapa yang membedakan diantara al Kitaab dan as Sunnah disatu sisi, dan antara “as Salafus Shoolih disisi yang lainnya dia bukan seorang yang jujur selama lamanya.

Ditinjau dari sebab yang kedua : Kelompok kelompok dan golongan golongan pada hari ini sama sekali tidak menghadap secara muthlaq untuk mengikuti jalan orang mu`miniin (jalan para shahabat radhiallahu `anhum) seperti yang disebutkan pada ayat diatas, dan dipertegas lagi dengan sebahagian hadist hadist yang shohih diantaranya : hadist al firaq (mengenai perpecahan) menjadi tujuh puluh tiga gologan, yang keseluruhannya di neraka kecuali satu, Rasuulullahu Shollallahu `alaihi wa Sallam telah menjelaskan tentang sifatnya bahwasanya dia :

“هي التي على مثل ما أنا عليه اليوم وأصحابي.”

Artinya : “Dia (al Firqatun Naajiyyah) itu adalah sesuai dengan apa apa yang saya hari ini dan para shahabat saya.”[4]

Dan hadist ini serupa dengan ayat diatas menyebutkan jalan orang mu`miniin, diantaranya juga hadist al `Irbaadh bin Saariyah radhiallahu `anhu :

“فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي”.

Artinya : “Wajib bagi kalian untuk berpegang teguh dengan Sunnah dan Sunnah al Khulafaaur Raasyidiin al Mahdiyiin setelah saya.”[5]

Jadi dihadist ini menunjukan dua Sunnah : Sunnatur Rasuul Shollallahu `alaihi wa Sallam dan Sunnatul Khulafaaur Raasyidiin.

Diwajibkan bagi kita-akhir ummat ini- untuk kembali kepada al Kitaab dan as Sunnah dan jalan orang mu`miniin (as Salafus Shoolih), tidak dibolehkan bagi kita mengatakan: kita akan memahami al Kitab dan as Sunnah secara bebas (merdeka) tanpa meruju` kepada pemahaman “as Salafus Shoolih!!”

Dan wajib adanya penisbahan yang membedakan secara tepat pada zaman ini, maka tidak cukup kita katakan : saya muslim saja!, atau madzhab saya adalah al Islam!, padahal seluruh firqah firqah yang ada mengatakan demikian : ar raafidhiy (as Syii`ah) dan al ibaadhiy (al Khawaarij/Firqatut takfiir) dan al qadiyaaniy (Ahmadiyyah) dan selainnya dari firqah firqah yang ada!!, jadi apa yang membedakan kamu daripada mereka keseluruhannya??
Kalau kamu mengatakan : saya muslim mengikuti al Kitab dan as Sunnah juga belum cukup, karena pengikut pengikut firqah firqah yang sesat juga mengatakan demikian, baik al `Asyaairah dan al Maaturiidiyyah dan kelompok kelompok yang lain- keseluruhan pengikut mereka juga menda`wakan mengikuti yang dua ini (al Kitab dan as Sunnah).

Dan tidak diragukan lagi adanya wujud penisbahan yang jelas lagi terang yang betul betul membedakan secara nyata yaitu kita katakan : “Ana muslim mengikuti al Kitab dan as Sunnah di atas pemahaman “as Salafus Shoolih,” atau kita katakan dengan ringkas : “Ana Salafiy.”

Dan diatas inilah; sesungguhnya kebenaran yang tidak ada penyimpangan padanya bahwasanya tidak cukup bersandarkan kepada al Kitab dan as Sunnah saja tanpa menyandarkan kepada methode pemahaman “as Salaf” sebagai penjelas terhadap keduanya dalam sisi pemahaman dan gambaran, al `ilmu dan al `amal, ad Da`wah serta al Jihad.

Kita mengetahui bahwasanya mereka-radhiallahu `anhum- tidak pernah fanatik kepada madzhab tertentu atau kepada pribadi tertentu, tidak terdapat dikalangan mereka ada mengatakan : “Bakriy (pengikut Abu Bakr), `Umariy (pengikut `Umar), `Utsmaaniy (pengikut `Utsman), `Alawiy (pengikuti `Ali) radhiallahu `anhum ajma`iin, bahkan salah seorang dari kalangan mereka apabila memudahkan baginya untuk bertanya kepada Abu Bakr atau `Umar atau Abu Hurairah dia akan bertanya; yang demikian itu dikarenakan mereka betul betul yaqin bahwasanya tidak dibolehkan meng-ikhlashkan “ittibaa`” (pengikutan) kecuali pada seorang saja, ketahuilah dia adalah Rasulullahi Shollallahu `alaihi wa Sallam; dimana beliau tidak pernah berbicara dengan hawa nafsunya melainkan wahyu yang diwahyukan padanya.

Kalau kita terima bantahan para pengeritik ini bahwasanya kita hanya menamakan diri kita “kami orang muslim”, tanpa menisbahkan kepada “as Salafiyyah”-padahal nisbah itu merupakan nisbah yang mulia dan benar-, apakah mereka (para pengeritik) akan melepaskan dari penamaan dengan golongan golongan mereka, atau madzhab madzhab mereka, atau thoriiqah thoriiqah mereka- yang padahal penisbahan dan penyadaran itu bukan disyari`atkan dan tidak benar?!!

فحسبكم هذا التفاوت بيننا
وكل إناء بما فيه ينضح.

Artinya : “Cukuplah bagi kalian perbedaan ini diantara kita
Dan setiap bejana akan menuangkan apa apa yang ada padanya.
Dan Allah Tabaaraka wa Ta`aalaa yang Menunjuki kita ke jalan yang lurus, dan Dia-Subhaana wa Ta`aalaa- Yang Maha Penolong.
Diterjemahkan oleh Abul Mundzir-Dzul Akmal as Salafiy

Dari Majallah as Ashoolah (no.9/86-90), dengan judul : “Masaail wa Ajwibatuha.”
Sumber: http://www.darussalaf.or.id Penulis: Al Muhaddist al `Allaamah Muhammad Naashiruddiin al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala Judul: Kenapa kita harus mengikuti as Salaf?

Puasa Ayyamul Bidh

Puasa yang satu ini bisa kita rutinkan setiap bulannya. Setiap bulan minimal ada tiga hari berpuasa. Dan lebih utama jika dilakukan di pertengahan bulan, yaitu 13, 14 dan 15 Hijriyah, dikenal dengan puasa Ayyamul Bidh. Apa saja keutamaan puasa tersebut?

[Dalil pertama]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: [1] berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] mengerjakan shalat Dhuha, [3] mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
[Dalil Kedua]
Mu’adzah bertanya pada ‘Aisyah,
أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَتْ نَعَمْ. قُلْتُ مِنْ أَيِّهِ كَانَ يَصُومُ قَالَتْ كَانَ لاَ يُبَالِى مِنْ أَيِّهِ صَامَ. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
“Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Mu’adzah lalu bertanya, “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau).” (HR. Tirmidzi no. 763 dan Ibnu Majah no. 1709. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
[Dalil Ketiga]
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2345. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Ash Shohihah no. 580)
[Dalil Keempat]
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2424. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Pelajaran Penting
  1. Dianjurkan berpuasa tiga hari setiap bulannya, pada hari apa saja.
  2. Hari yang utama untuk berpuasa adalah pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah yang dikenal dengan ayyamul biid. Ada pula yang mengatakan bahwa ayyamul biid adalah hari ke-12, 13 dan 14. Namun pendapat pertama tadi lebih kuat.
  3. Hari ini disebut dengan ayyamul biid (biid = putih, ayyamul = hari) karena pada malam ke-13, 14, dan 15 malam itu bersinar putih dikarenakan bulan purnama yang muncul pada saat itu.
Faedah Puasa Tiga Hari Setiap Bulan
  1. Menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  2. Memberi istirahat pada anggota badan setiap bulannya.
Moga Allah mudahkan untuk merutinkannya. Wallahu waliyyut taufiq.

@  Riyadh, KSA, 28 Shafar 1433 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Jumat, 21 Juni 2013

‎ Sikap Islami Menghadapi Kenaikan Harga BBM


Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM telah meresahkan banyak masyarakat. Berbagai respon yang beraneka ragam mereka lakukan dalam menghadapi fenomena ini. Sebagai orang yang beriman, kita tentu yakin bahwa Islam mengajarkan aturan terkait masalah ini. Hanya saja ada yang tahu dan ada yang belum tahu aturan itu.

Sebagai orang yang beriman, kita tentu yakin bahwa aturan syariah merupakan aturan yang paripurna. Aturan yang mengantarkan manusia kepada kebahagiaan, meskipun bisa jadi tidak sejalan dengan logika kita. Ini penting untuk kita pahami, karena bisa jadi di antara kita ada yang merasa tidak puas dengan aturan ini. Bisa jadi di antara kita merasa aturan ini tidak sesuai dengan kepentingannya. Namun apapun itu, Anda perlu yakin bahwa aturan syariat harus dinomor-satukan. Dengan demikian, kita layak untuk disebut telah mendapat hidayah, karena kita mengambil sikap yang berbeda dengan mereka yang tidak sesuai aturan Alquran dan sunnah.

لِيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْ بَيِّنَةٍ وَيَحْيَى مَنْ حَيَّ عَنْ بَيِّنَةٍ

“Sehingga semakin tersesat orang yang tersesat setelah mendapat penjelasan dan hiduplah orang yang hidup (dengan hidayah) setelah mendapat penjelasan.” (QS. Al-Anfal: 42)

Pertama, sesungguhnya Allah Dzat yang menakdirkan semua harga

Kasus naiknya harga barang, tidak hanya terjadi di akhir zaman. Fenomena ini bahkan pernah terjadi di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disebutkan dalam riwayat bahwa di zaman sahabat pernah terjadi kenaikan harga. Mereka pun mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyampaikan masalahnya. Mereka mengatakan,

يا رسول الله غلا السعر فسعر لنا

“Wahai Rasulullah, harga-harga barang banyak yang naik, maka tetapkan keputusan yang mengatur harga barang.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

إن الله هو المسعر القابض الباسط الرازق وإني لآرجو أن ألقى الله وليس أحد منكم يطلبني بمظلمة في دم أو مال
“Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang menetapkan harga, yang menyempitkan dan melapangkan rezeki, Sang Pemberi rezeki. Sementara aku berharap bisa berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku disebabkan kezalimanku dalam urusan darah maupun harta.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah, dan dishahihkan Al-Albani)

Dengan memahami hal ini, setidaknya kita berusaha mengedepankan sikap tunduk kepada takdir, dalam arti tidak terlalu bingung dalam menghadapi kenaikan harga, apalagi harus stres atau bahkan bunuh diri. Semua sikap ini bukan solusi, tapi justru menambah beban dan memperparah keadaan.

Kedua, sesungguhnya kenaikan harga tidak mempengaruhi rezeki seseorang

Bagian penting yang patut kita yakini bahwa rezeki kita telah ditentukan oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Jatah rezeki yang Allah tetapkan tidak akan bertambah maupun berkurang. Meskipun, masyarakat Indonesia diguncang dengan kenaikan harga barang, itu sama sekali tidak akan menggeser jatah rezeki mereka.

Allah menyatakan,

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

“Andaikan Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. As-Syura: 27)

Ibnu Katsir mengatakan,

أي: ولكن يرزقهم من الرزق ما يختاره مما فيه صلاحهم، وهو أعلم بذلك فيغني من يستحق الغنى، ويفقر من يستحق الفقر.

“Maksud ayat, Allah memberi rezeki mereka sesuai dengan apa yang Allah pilihkan, yang mengandung maslahat bagi mereka. Dan Allah Maha Tahu hal itu, sehingga Allah memberikan kekayaan kepada orang yang layak untuk kaya, dan Allah menjadikan miskin sebagian orang yang layak untuk miskin.” (Tafsir Alquran al-Adzim, 7:206)

Terkait dengan hal ini, jauh-jauh hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan umatnya agar jangan sampai mereka merasa rezekinya terlambat atau jatah rezekinya serat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ ، فَلا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ ، اتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ ، وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، خُذُوا مَا حَلَّ ، وَدَعُوا مَا حَرُمَ

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Baihaqi, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak dan disepakati Ad-Dzahabi)

Setelah memahami hal ini, seharusnya tidak ada lagi yang namanya orang stres berlebihan ketika mengalami ujian ekonomi. Apapun ujian yang dialami manusia, sama sekali tidak akan mengurangi jatah rezekinya.

Namun satu hal yang perlu Anda catat tebal-tebal, hadis ini sama sekali bukan untuk memotivasi Anda agar tidak bekerja atau meninggalkan aktivitas mencari rezeki. Bukan demikian maksudnya. Kita tidak tahu seberapa jatah rezeki kita, sehingga tidak ada seorang pun yang mogok kerja, meninggalkan anak istri terlunta-lunta, karena latar belakang keyakinan bahwa rezekinya sudah dipatok harganya. Ini jelas pemahaman yang salah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan demikian, tujuannya agar manusia tidak terlalu ambisius dengan dunia, sampai harus melanggar yang dilarang syariat. Kemudian ketika terjadi musibah, manusia tidak sedih yang berlebihan, apalagi harus stres.

Sesungguhnya segala keresahan dan kesedihan yang dialami kaum muslimin adalah ujian dari Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Jika ada yang menimpa seorang muslim, baik berupa rasa capek, sakit, kebingunan, kesedihan, kezhaliman orang lain, kesempitan hati, sampai duri yang menancap di badannya maka Allah akan jadikan semua itu sebagai penghapus dosa-dosanya.” (HR. Bukhari)

Mengingat hadis ini, sikap selanjutnya terkait kenaikan BBM: dilihat dari sudut pAndang takdir, kenaikan BBM adalah musibah yang datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk menguji kaum muslimin, sekaligus menjadi penghapus dosa mereka. Keresahan yang mereka alami, hakikatnya adalah penghapus dosa yang pernah mereka lakukan. Siapa yang bersabar dan meniti jalan kebenaran maka Allah akan hapuskan dosa-dosanya dan akan Allah berikan jalan keluar terbaik.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Siapa yang bertakwa kepada Allah, maka akan Allah berikan jalan keluar. Allah akan berikan rezeki dari jalur yang tidak mereka perhitungkan..” (QS. At-Thalaq: 2–3)

Dalam memahami konsep musibah, sikap yang harus kita kedepankan adalah menuduh pribadi kita sebagai sumber masalahnya. Masing-masing individu menuding dirinya bahwa bisa jadi musibah ini disebabkan karena perbuatan maksiat yang pernah kita lakukan. Sebagaimana yang Allah firmankan,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Segala bentuk musibah yang menimpa kalian, semuanya disebabkan ulah tangan (maksiat) kalian. Dan Allah telah memberi ampunan untuk banyak dosa.” (QS. As-Syuro: 30)

Ibnu katsir mengatakan,

أي:مهما أصابكم أيُّها الناس من المصائب فإنما هو عن سيئات تقدمت لكم

“Maksud ayat, musibah apapun yang menimpa kalian – wahai manusia – semuanya disebabkan maksiat yang kalian lakukan.” (Tafsir Ibn Katsir, 2:207)

Setelah kita memahami hal ini, sikap selanjutnya yang harus kita lakukan adalah memperbanyak taubat dan memohon ampunan kepada Allah. Sembari berharap agar Allah mengampuni kita dan memberikan penyelesaian terbaik bagi semuanya. Karena alasan inilah, para ulama selalu mengembalikan adanya musibah dengan nasihat taubat. Dikisahkan, dulu ada seorang ulama yang menerima pengaduan dari masyarakat; Harga-harga barang pada naik. Beliau lalu menasihatkan,

أنزلوها بالاسغفار

“Turunkan harga dengan banyak istighfar.”

Nasihat beliau ini didasari firman Allah di surat Nuh,

اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا ( ) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10 – 12)

Ayat ini merupakan jaminan, orang yang banyak memohon ampunan, akan Allah lapangkan rezeki dan keturunannya. Tapi perlu Anda catat tebal-tebal, ini hanya bisa dipahami dengan bahasa iman. Selama seseorang masih mengedepankan logika, selama itu pula dia akan kesulitan untuk menerimanya.

Contoh nyata penerapan adab ini, diterapkan Nabi Yunus, di saat beliau berada dalam kegelapan perut ikan. Nabi Yunus merengek, memohon ampun kepada Allah,

فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Dia menyeru dalam kegelapan, dengan mengucapkan: Laa ilaaha illaa anta, subhaanak. Innii kuntu minad dzaalimiin. (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang yang zhalim).” (QS. Al-Anbiya: 87)

Adab selanjutnya, tetap jaga hati untuk husnu-zhan kepada Allah

Apapun yang menimpa diri Anda, jangan sampai menggiring Anda untuk berburuk sangka kepada Allah. Karena sekalipun itu musibah, hakikatnya Allah hendak memberikan kebaikan bagi Anda. Dengan musibah ini, Allah hendak menghapuskan dosa Anda, dan dengan musibah ini Allah hendak meninggikan derajat Anda. Jadi, apapun yang Allah berikan kepada Anda, hakikatnya untuk kebaikan Anda. Perhatikan motivasi yang diberikan sahabat Ibnu Mas’ud berikut,

والذي لا إله غيرُه، ما أعطي عبدٌ مؤمن شيئاً خيرا من حسن الظن بالله عز وجل. والذي لا إله غيره، لا يحسن عبد بالله عز وجل الظن إلا أعطاه الله عز وجل ظنه، ذلك بأنَّ الخير في يده

“Demi Allah, Dzat yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Tidak ada pemberian untuk hamba beriman yang lebih baik dari pada husnu-zhan kepada Allah. Demi Allah, jika seorang hamba berbaik sangka kepada Allah, maka pasti Allah akan memberikan sesuai persangkaannya. Karena semua kebaikan ada di tangan Allah.” (HR. Ibnu Abid Dunya)

Bagaimana agar bisa disebut husnu-zhan kepada Allah? Caranya, paksa hati Anda untuk meyakini bahwa ujian yang saat ini sedang menimpa Anda adalah penghapus dosa Anda. Jaga hati dan lisan baik-baik, jangan sampai mengucapkan sesuatu yang mengundang murka Allah. Hindari perasaan, Allah tidak adil, Allah zhalim, Allah mengurangi jatah rezekiku, dimana kemurahan Allah,… dst. Hindari.., jangan sampai kita benci ketetapan Allah. Hadis dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ”

Besarnya balasan itu sebanding dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allah mencintai seseorang maka Dia akan memberikan ujian kepadanya. Siapa yang ridha, dia akan mendapatkan ridha Allah dan siapa yang benci, dia akan mendapatkan kebencian Allah.” (HR. Turmudzi, Ibn Majah, dan dishahihkan Al-Albani)

Al-Mubarokfuri menjelaskan, “Siapa yang membenci ujian yang datang dari Allah, tidak rela terhadap ketetapan dari-Nya maka dia akan mendapatkan kemurkaan dari Allah dan siksa yang menyakitkan. Sebagai balasan terhadap sikap dia menentang takdir.” (Tuhfatul Ahwadzi, 7:65)

Termasuk bagian dari sikap husnu-zhan kepada Allah adalah memperbanyak berdoa dan berharap, agar Allah memberikan jalan keluar terbaik baginya. Dia tidak bosan-bosan untuk bersimpuh di hadapan Rabnya, meminta dan memohon agar Allah memberikan jalan keluar terbaik baginya. Inilah sikap yang dicontohkan para nabi, ketika mendapatkan ujian dari Allah, disamping berusaha untuk sabar dalam menerima ujian ini. Perhatikan Nabi Ayyub, di saat tumpukan musibah dunia yang menimpanya, beliau mengadu kepada Allah:

أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

“Sesungguhnya aku sedang tertimpa musibah, dan Engkau Dzat yang sangat belas kasihan.” (QS. Al-Anbiya: 83)

Apa doa yang harus kita baca?

Kita bisa membaca semua doa yang isinya kebaikan. Setelah kita memohon ampunan kepada Allah, berdoalah memohon kebaikan untuk dunia dan akhirat. Kita bisa berdoa dengan bahasa Indonesia atau bahasa apa pun yang bisa Anda pahami.

Adab penting!

Hindari, menyebut-nyebut kenaikan harga di depan tamu Anda atau teman Anda.

Abul Aina’ menceritakan,

“Suatu ketika ada seseorang yang bertamu di rumah temannya. Ketika itu sedang musim paceklik. Si tuan rumah sering sekali menyebut-nyebut kenaikan harga. Mendengar hal ini, si tamu lantas mengangkat tangannya dan mengatakan, ‘Bukan termasuk sikap terhormat, menyebut-nyebut kenaikan harga di depan tamu, ketika sedang menghidangkan makanan!’ Tuan rumah kemudian minta maaf, dan memohon kepada tamu agar memakan hidangannya. Namun si tamu tidak menyentuhnya sama sekali, kemudian dia pergi keesokan harinya.” (Adab Muwakalah, Hal. 7)

Allahu a’lam


Sumber : http://www.konsultasisyariah.com/bbm-naik/

Minggu, 16 Juni 2013

SMS Memakai Kalkulator


Aco adalah seorang pemuda desa dari wotu yang umurnya 17 tahun, Jalan-jalan ke jakarta dan tanpa sengaja berkenalan dengan Bunga gadis metropolitan yang juga berumur 17 tahun. Namanya anak muda akhirnya keduanya saling bertukaran nomor telepon.

Sore harinya si Aco mencoba mengirim SMS ke Bunga sekedar untuk nunjukin perhatian.

Aco : Hallo....Lagi apa ki disana?


Bunga : "54y4n9 k4mU jU94 L491 p4?" (dengan SMS gaul alay)

Aco : (Kebingungan) dan balik SMS "Sayang, kamu SMS pakai kalkulator ya, kok SMS-nya angka semua?"

Bunga: "????"


Sabtu, 15 Juni 2013

Bejo Jalan-Jalan ke jakarta...


Bejo, Jono dan Tarjo sedang maen ke Jakarta. Ketiganya memutuskan tuk nginep di Hotel JW Marriot, Mereka menginap di lantai 45. Sore berganti malem dan ketiganya memutuskan untuk berjalan-jalan ke Mall dan ketika balik ke hotel tanpa disangka-sangka listrik di hotel mati.

Akibat listrik mati maka untuk sementara lift hotel tidak bisa digunakan, maka bejo dan kawan-kawan mmutuskan untuk berjalan kaki untuk menuju kamarnya dan untuk menghilangkan rasa bosan tuk menuju lantai 45 maka bejo cs berbagi tugak tuk saling berbagi cerita. dari lantai 1sampai 15, Tarjo harus cerita yang serem-serem biar berjalan agak cepat, dilanjut sama bejo untuk lantai 16 sampai 30, sedang Jono mendapat giliran cerita yang bernuansa sedih dari lantai 31 sampai 45.....

Cerita bermula tarjo mulai cerita yang rada serem dan ketiganya tidak terasa sudah sampai di lantai 15, dan giliran si bejo bercerita tentang hal lucu dan ketiganya tertawa terpingkal-pingkal dan betul sekali ternyata tanpa terasa ketiganya sudah tiba dilantai 30. Tak peduli ketiganya akan rasa letih maka ketiganya terus melanjutkan perjalanan.

Dan ternyata hingga lantai 40, si Jono tidak juga memulai ceritanya hanya wajah penuh kesedihan yang tampak di wajahnya dan membuat bejo dan parjo merasa terharu dan menyangka jono terlalu menghayati alur cerita yang akan dibawakan...

Jono (ekspresi sedih): Aku ingin cerita tapi aku kuatir kalo ceritaku membuat kalian marah

Tarjo : udah cerita aja....jangan lebay. udah lantai 40 nih... kita semua maklum koq...ga usah terlalu terbawa perasaan...

Jono: "ini yang membuatku sedih... kunci kamar kita ketinggalan di mobil"

Bejo : "Waahh Tarjooo, kenapa ga cerita dari tadi?"

Jono : lha gimana saya mau cerita.... giliran aku kan baru sekarang

Bejo & Tarjo : !@#$%^&*&^%$#@!


Kasi Bangunki Kalo Sudah di Barru


Seorang ibu nganterin anaknya ke Terminal Daya, karena anaknya mau dikirim ke kampung:

Ibu kepada sopir Panther: "Pak sopir, kasi duduk didepanki anakku nah, supaya kalo tidurki, kasi bangunki kalo sudah di Barru..."

Pak sopir : "Iye bu, tenang maki..."

Ibu : "Nak, jangko tidur nah..."

Anak : "Iye mama..."

Setelah Panther mau brangkat, sekali lagi ibunya mewanti-wanti sopir dan anaknya:

Ibu : "Pak sopir, inga' ki nah, kasi bangun kalo di barru, biasa itu dia tidur belah..."

Sopir : "Iyyeee buu...tenang maki..."

Setelah dalam perjalanan, si anak tidak berhenti bertanya, setiap 15 menit bertanya..

Anak : "Pak sopir, di Barru mi?"

Sopir : "Belumpi..."

15 menit kemudian

Anak : "Pak sopir, Barru mi ini?"

Sopir : "Belum pi..."

15 menit kemudian,

Anak : "Pak sopir, sampe mo di Barru?"

Sopir : "Belum pi..."

15 menit kemudian,

Anak : "Pak sopir, Barru mi?"

Sopir : "Belum pi... Edede, tidur mako dulu nak, nanti kalo barru ku kasi bangung jako itu.."

Akhirnya si anak tidur,Tanpa disadari, pak sopir bablas sampe 5 kilo sebelum Toraja, sopir pun panik, karena baru ingat, si anak masih terikut sampe Toraja, dia lupa membangunkan si anak, setelah berembuk sama penumpang, akhirnya mereka memutuskan untuk balik ke Barru untuk ngedrop si anak yang ketiduran...

Setelah perjalanan panjang, akhirnya sampe juga di Barru ...

Sopir : 'Ooe, nak, bangun mako, di Barru mi ini..."

Anak : (gosok-gosok mata baru bangun) "Hmmm iye, di Barru mi kah pak?"

Sopir : "Iyo, ada ji yg jemputko?"

Anak : "Ooh ndaji Om, na bilang mama ku, kalo di Barru mi, na suruhka makanki nasi dosku, mauka ke Toraja bela..."

Supir : @#$%^&&^%$#@!"


Humor Si Aco bugis.....

Seorang bapak menyuruh anaknya yang bernama Aco yang masih berusia 6 tahun.

Bapak: "Aco... Sini ki nak.. Ini uang pi ko beli cocacola di warung, 1 utk bapak, 1 untuk ibu, 1 untuk kakak trus 1 untuk kau... jadi brapa semua cocacolanya?"

Aco: "3 bapak.." Dgn polosnya..

Bapak: "Bapak ulang nah.. 1 untuk bapak, 1 untuk ibu, 1 untuk kakak trus 1 untuk kau... jadi brapa smua cocacolanya..?"

Aco: "3 bapak.."

Bapak: "Aco.. Aco.. Dongomu itu! Apa ji ko belajar di sekolah.. Coba ko hitung lagi, klo salah lagi bapak cubit ko, Co.. 1 untuk bapak, 1 untuk ibu, 1 untuk kakak trus 1 untuk kau... jadi brapa smua cocacolanya..?" (Dengan nada emosi...)

Aco: "3 bapak.."

Bapak: "Dongo mentong kau, aco" sambil mencubit aco.. "Brapa smuanya?!!"

Aco: (Sambil menangis): "3 ji cocacola bapak... mauka minum fanta saya..."
******************************************************************************************************
Tes Urine

Dua orang cowok sedang duduk di sebuah klinik kesehatan. Sebut saja Aco dan Baso.
Ternyata yang pertama mendapat giliran masuk ruang pemerikasaan adalah si baso dan alangkah terkejutnya Si Aco melihat si Baso menangis seusai pemeriksaan

Lalu Si Aco pun bertanya : "Mengapa kita menangis ?"

Baso : "Saya kesini mau tes darah."

Aco : "Trus kenapa? Kok kamu sampai menangis? Takut?"

Baso : "Bukan takut Cuma sakitnya ga ketulungan. Karena mereka menujuk jariku hingga berdarah Cuma untuk mengecek darah.

Mendengar hal ini gentian si Aco yang menangis menjerit-jerit. Dan sontak membuat si baso terdiam dan langsung menanyakan hal ini :

Baso : "Lho, kenapa kok kamu yang menangis? Kan kamu belum di periksa?

Aco : "Soalnya... aku datang kesini untuk tes urine......

Baso : huahahahahahaaaaaa
 
 

Selasa, 11 Juni 2013

Asah otak sejenak yukkkk

Suer buat si bejo hanya butuh waktu 7 menit untuk memecahkan teka-teki ini...
Bagaimana dengan anda????

Tulis jawabannya di kolom komentar yaaa...

Senin, 10 Juni 2013

Cerita si koplak bejo....



Tiga negara, yaitu Amerika, Inggris, dan Indonesia berlomba-lomba menentukan siapa diantara mereka yang lebih dulu menggunakan teknologi canggih dengan meneliti keadaan tanah negaranya masing-masing untuk melihat siapa yang terhebat di masa lalu. Disepakati penelitian dimulai dari Amerika, kemudian Inggris & terakhir di Indonesia.


Di Amerika, setelah penggalian sudah mencapai 1000 meter, ditemukan kabel tembaga. Team Amerika dengan bangganya menyimpulkan bahwa 1500 tahun yang lalu telah dibangun jalur telepon dengan memakai kabel tembaga di Amerika.

Di Inggris, setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 1000 meter tidak ditemukan kabel tembaga, tetapi setelah mencapai kedalaman 1500 meter ditemukan serpihan kaca, maka Team Inggris tersebut dengan bangganya menyimpulkan bahwa 2500 tahun yang lalu telah dibangun jalur komunikasi dengan memakai Fiber Optik di Inggris.

Dan terakhir di Indonesia, setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 500 meter dan 1000 meter sampai seterusnya tidak ditemukan apa-apa, lalu dengan sangat bangganya Team Indonesia menyimpulkan bahwa 5000 tahun yang lalu komunikasi di Indonesia telah menggunakan wireless



*****************************************************************************


Seorang mahasiswa fakultas perikanan sedang melakukan KKN di tempat tinggalnya bejo. Kebetulan si bejo yang lago vacation mencoba beramah tamah dengan para mahasiswa dengan cara mengajak mereka untuk mancing di kolam. Dan di tengah asyik memancing terjadi pembicaraan yang alot diantara mereka.

Mahasiswa 1 : gue dapet ikan gabus dan kalo bahasa ilmiahnya di sebut snake head fish dan dari ciri-ciri fisiknya...gue yakin kalo ini berjenis kelamin jantan.

Bejo : Lho koq tau sih mas...emang bisa ngebedainnya?

Mahasiswa 1 : saya ini mahasiswa senior di fakultas perikanan...cukup ngeliat ciri fisiknya aja udah bisa ngebedain mana jantan mana betina.

Mahasiswa 2 : Hore gue dapet mujaer...dan dari perilakunya gue tau kalo ikan ini berkelamin jantan

Bejo : Wah mas ini juga hebat...bisa mengerti perilaku ikan.

Mahasiswa 2 : Kalo mas udah pernah belajar ilmu perikanan pasti mas bejo akan tau kalo ikan mas jantan suka menyimpan anak-anaknya di dalam mulutnya. seperti yang dilakukan ikan mujaer ini mas

bejo : Liat tuh ikan mas jantan lagi berenang ke tepian, sambil teriak ketika melihat ikan mas berenang di tepian.

Mahasiswa : Sok tau nih mas bejo... emang mas bejo bisa tau gitu jenis kelamin ikan walau dari kejauhan. kita aja yang mahasiswa belum bisa membuktikan dengan cara tersebut.

Bejo : huahahahahaaaaa gampang mas dan ga perlu sekolah tinggi untuk mengetahui cara tersebut.

Mahasiswa : Coba gimana caranya mas bejo ngebedain ikan mas itu jantan atau betina tanpa ngeliat fisik atau perilakunya????

Bejo : gampang mas....dari namanya aja. Kalo ikan "Mas" itu artinya ikan laki-laki dan kalo ikan perempuam namanya ikan "Mbak"

Mahasiswa : !@#$%^&(*&^%$#@!

Sabtu, 08 Juni 2013

Kisah si kocak bejo

Paimin : gue perhatiin udah lebih dari sebulan... loe cuma makan sayur ama buah-buahan doang jo.

Bejo : Iya nih lagi coba diet...

Paimin : Tapi koq gue perhatiin badan loe ga kurus-kurus.

Bejo : kan udah gue bilang gue makan buah ama sayur buat diet bukan biar kurus...

Paimin : lha emang apa bedanya..? bukannya dengan makan buah dan sayur plus olahraga maka badan bisa jadi kurus???

Bejo : Kata siapa min???

Paimin : yaa itu yang gue sering liat di televisi dan gue baca di buku-buku....

Bejo : mangkanya benyak-banyak belajar sama alam....

Paimin : Maksud loe???

Bejo : Coba loe perhatiin Gajah, kebo ama kuda nil. mereka makannya tiap hari buah ama sayuran terus kemana-mana jalan kaki tapi badannya ga kurus-kurus.

Paimin : !@#$%&^%$#!@

********************************************************************************

Ternyata bejo dan paimin sudah lama tidak berjumpa dan usut punya usut ternyata dulunya sebelum bekerja di Saudi Arabia, si bejo adalah salah seorang karyawan dokter paimin. Tugas bejo saat itu adalah assistant nya paimin yang bertugas membantu paimin menyiapkan alat-alat kedokteran. Ternyata si bejo adalah tipe orang yang sering-sering mengajukan banyak pertanyaan kepada Dokter paimin.

Pada kesempatan ini mereka saling bercerita tentang nostalgia masa-masa bersama dulu,dan pembicaraan itu sampai pada suatu kejadian yang membuat keduanya tertawa terpingkal-pingkal


Bejo : Koe inget ga min, waktu gue sering nanya sama loe tentang kebiasaan loe menanyain semua pasien loe yang dating berobat?


Paimin : Pertanyaan yang mana jo?

Bejo :Pada saat loe mendiagnosa pasien, koq loe selalu menanya mereka apa saja yang dimakan sehari-harinya?" apa dengan mengetahui jenis makanan yang dikonsumsi maka bisa di diagnose jenis penyakit yang di derita si pasien?

Paimin : iya gue inget banget muka loe yang serius dan gue cuma bisa tersenyum sambil menjawab: "Ingatlah baik-baik, hal ini sangat penting. Berdasarkan menu rutin pasien ini, kita baru bisa menentukan berapa besar kita harus menarik ongkos berobat pasien tersebut."

*******************************************************************************

Suatu hari si bejo kurang enak badan... dan memutuskan untuk berobat ke temenya yang bernama paimin :

Paimin : sakit apa loe jo?

Bejo : Kalo gue tau sakitnya...ga perlu gue dateng kesini.

Paimin : Punya keluhan apa aja loe?

Bejo : ini badan gue rasanya remuk semua.

Paimin : Panas ga?

Bejo : Yang dingin aja bro...tapi jangan banyak" gulanya.

Paimin : Loe kira mau nyiapin teh manis... maksud gue badan loe panas ga?

Bejo : kalo malem gue agak meriang.

Paimin : yaa udah di rontgen aja dulu.

Bejo akhirnya pergi ke ruang rontgen. dan setelah menunggu beberapa saat,  akhirnya ia kembali untuk melihat hasil photo rontgen.

Bejo : Gimana hasil photo rontgen gue min...

Paimin : Celaka...kacau.....parah.

Bejo : Kenapa min? apa separah itukah penyakit gue?

Paimin : Parah nih... udah ga bisa ditolerir

Bejo : terus??? gimana nasib gue?

Paimin : Bukan penyakit loe yang parah...tapi tukang photo rontgennya yang parah. Dia lupa masang rol film nya...

Bejo : Dokter gemblung... loe kira tustel !@#$%^&**&^%$#






Jumat, 07 Juni 2013

Rindu ini.........


Kalian tau...kami semua mencintai kalian....

Rasa rindu ini membuat kami memikirkanmu.....

Semoga arwah kalian baik-baik saja disana....

Doaku kepada Rabb pemilik jiwaku dan jiwa kita semua...

Semoga Allah senantiasa  menjaga dan menyayangi kalian…

Karena hanya Allah yang bisa....

Kalian tidak bisa selalu berada disisi kami.

Tapi Allah bisa…
.
Allah selalu bersama kita semua...
.
Meski aku dan kalian…tidak bisa selalu bersama…

Semoga Allah mempertemukan kita kembali...

Di tempat yang paling baik....

Syurga kekal selama-lamanya

Amiiin