Senin, 12 Agustus 2013

Kondisi malam 27 Ramadhan dan berhari Raya di Masjidil Haram

Masya Allah Tabarakallah...
Pemandangan selama perjalanan darat

Walaupun sudah lebih dari 4 tahun bekerja di saudi arabia tapi niatan untuk berkunjung ke Masjidil Haram di sepuluh malam terakhir belum bisa kesampaian. Berbagai alasan selalu muncul, mulai dari ikutan ngeramein ajang mudik ke tanah air sampe alasan demi istri dan buah hati alias kerja, kerja dan kerja....!!!


Berbuka puasa di perjalanan adalah salah satu kenekmitan yang tak bisa diungkapkan

Alhamdulillah tahun ini karena dipindahkan ke project yang baru maka tidak ada tuntutan untuk kerja dan tidak ada acara mudik.... Akhirnya diusahakan juga untuk bisa menghabiskan Ramadhan tahun ini di Makkah Al Mukarramah.

Kebetulan saya tinggal di Al Jubayl (wilayah timur Saudi Arabia) yang jaraknya sekitar 1500 km dari kota mekkah. Dan untuk kesana bisa ditempuh via Darat (mobil) dan udara (Pesawat terbang)... Dan karena factor ekonomi maka perjalanan tahun ini sedikit di keteng yang artinya berangkat dari Jubail ke kota mekkah menggunakan bus travel yang biayanya SR. 150 (atau sekitar Rp. 375.000/orang) dan dikarenakan kami sekeluarga berangkat berempat (istri dan kedua orang anak) maka total biaya kebernagkatan sekitar SR. 600 (sekitar 1.500.000 rupiah)
Hotel berjarak 500 meter dari kawasan masjidil haram

Berangkat dari jubail malam 26 Ramadhan dan jarak tempuh sekitar 18 jam. Berangkat dari Jubail jam 17:00 waktu jubail dan Alhamdulillah tiba di kota mekkah selepar sholat duhur atau sekitar jam 14:00 Waktu mekkah dan langsung hunting hotel (ngga bisa booking via internet karena ga punya kartu KEREDIT) ditambah pula kondisi perluasan masjidil haram membuat sebagian besar hotel di sana di hancurkan membuat sedikit kesulitan dan agak kemahalan tapi syukur Alhamdulillah setelah blasuk-blusuk kesana-kemari akhirnya dapat hotel yang murah meriah (4 bed, kulkas, kipas angin, kamar mandi dalam dan TV serta tempat masak di dalam) dapat seharga SR. 300/malam (sekitar Rp. 750.000/malam) akhirnya ditetapkan untuk stay 4 hari estimasi eid sudah selesai.
Sepulang sholat malam

Seperti ramadhan sebelumnya maka kondisi Masjidil haram pada 27 Ramadhan 1434 H dihadiri sekitar lebih dari dua juta jamaah Masjid, Jamaah yang hendak mengikuti sholat taraweh penuh sesak hingga membuat shaf di luar area masjidil haram. bahkan oleh pemerintah setempat akses jalan menuju masjidil haram di tutup untuk kendaraan roda empat. Bukan hanya itu ternyata  jamaah pun membludak bukan hanya di pelataran masjid bahkan hingga ke area parkir dan lorong-lorong jalan bahkan hingga ke area hotel disekitar masjid.
Makan malam di restoran indonesia

Bahkan untuk menambah kenyamanan para jamaah, pemerintah setempat telah mengirim himbauan melalui pesan singkat kepada para penduduk sekitar kota mekah untuk tidak mengunjungi masjid malam itu dan cukup melakukan sholat malam di lingkungan mesjid di daerah masing-masing mengingat kondisi mesjidil haram yang sudah penuh sesak.

Sekedar tambahan aja.. Untuk yang ingin sholat Taraweh dan sholat malam di dalam area masjidil haram di malam 27 dan malam 29 Ramadhan sebaiknya sudah harus stay minimal sebelum sholat ashar di mulai (jam 15:00 waktu mekkah) dan tidak balik lagi ke hotel hingga selesai sholat malam (sekitar jam 3:00 waktu mekkah). Jadi persiapkan bekal secukupnya seperti roti dan biskuit. Kenapa saya ngomong kayak begini karena karena kalo datang untuk sholat taraweh sebelum sholat isya biasanya kita akan dapat tempat di luar kawasan mesjidil haram atau kalau mungkin di dekat area parkir bus atau di pelataran hotel. Penuh sesaknya jamaah dikarenakan di malam 27 Ramadhan biasanya di identikan dengan malam lailatul qadar dan malam 29 Ramadhan biasanya di ikuti dengan mengkhatamkan bacaan alquran yang dikuti dengan membaca untaian do'a oleh imam masjidil haram.
the city was never sleep
Untuk ngeliat gambar lengkapnya bisa klik link berikut
silahkan klik untuk liat foto lainnya

Dan untuk sholat ied sebaiknya anda datang ke masjidil haram sebelum sholat Fajr (sholat subuh) di mulai dan lebih bagus lagi kalo datengnya pada saat adzan pertama sholat fajr (biasanya orang kita nyebutnya Adzan tuk sholat Tahajud). karena kalo datengnya setengah jam sebelum sholat ied maka kondisinya akan sama seperti kalo terlambat datang sholat taraweh. sholatnya di lapangan parkir atau di atas bukit karena akses ke mesjid udah di tutup sama askar/polisi.
Sholat di luar masjidil haram (padahal datangnya sebelum adzan subuh)

Alhamdulillah setelah selesai sholat ied maka selanjutnya adalah silaturahim sama masyarakat indonesia di jubail. Akhirnya jam 10 pagi berangkat ke Bandara King Abdul Aziz jeddah untuk meluncur ke jubail (ini juga dapat tiket murah SR. 390/orang). Agak susah juga nyari taxi yang mau ke bandara.. mungkin kebanyakan supir tembak (karena supir aslinya mudik) dan harganya pun sedikit melejit udah hampir sama kayak di indo karena alasan hari raya. Biasanya tarif SR. 100 maka saat ini baru mau berangkat ke Bandara kalo berani bayar SR. 250. Dan akhirnya sekitar pukul 13:30 waktu jeddah pesawat Saudi Airlines membawa kami sekeluarga menuju Kota Al Jubail. dan sekitar pukul 16:00 waktu jubail kami selamat tiba di apartement kami Al Arifi Apratement Al Jubail
at king Abdul Aziz jeddah

Semoga masih bisa di berikan kesempatan untuk berjumpa dengan Ramadhan berikutnya. semoga Allah menerima Amal ibadah puasa kita, ibadah sholat kita dan semua amal baik kita dan semoga Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan kita semua... Amiiiin
 Back to jubail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda di sini