Minggu, 01 November 2015

kisah fiksi dibalik kisah hidup si bejo

Hidup itu kadang lucu dan terkadang bikin kita tersenyum bila mencoba mengingat-ingat kembali cerita dibalik kejadian dimasa lalu... cerita yang mungkin sedih dimasanya bisa jadi cerita indah di saat mengenangnya.

Salah satu cerita yang bisa dibikin membingungkan adalah disaat masih bekerja disalah satu perusahaan swasta milik pengusaha jepang dan indonesia. Sebagai salah satu perwakilan serikat pekerja selalu saja disela kesibukan sebagai karyawan harus sesekali disibukan dengan jabatan wakil "karyawan" bila bertemu dengan wakil perusahaan dalam hal menyejerahterakan karyawan dan membangun situasi kondusif diperusahaan dengan tidak melupakan faktor keuntungan bagi kedua belah pihak.

Disaat sukses menyuarakan aspirasi karyawan alhamdulillah ternyata masih ada sebagian orang yang mau mengucapkan secuil ucapan terima kasih dan disaat gagal menyampaikan suara hati, tidak sedikit pula yang mencaci maki. Tapi itulah hidup kadang "Wong gething ora kurang ing panacad" atau kalo bahasa mboke biasa disebut "Haters gonna hate. No matter what."

disaat krisis ekonomi melanda pernah ada wacana untuk merubah currency gaji dari rupiah (IDR) menjadi Yen (JPY), sebenarnya wacana ini very confidential tapi apalah daya ternyata issue ini bocor ke karyawan sehingga menimbulkan gejolak yang cukup tinggi sehingga pihak pengurus serikat pekerja yang mati-matian MENOLAK harus bekerja keras melawan paksaan pihak pengusaha dan dorongan pihak karyawan untuk menerima usulan ini karena menguntungkan bagi kedua kubu.

Dan di hari H..saat dipaksa untuk menandatangani kesepakatan kerja bersama antara serikat pekerja dan pengusaha ternyata gelombang suara dari karyawan berbalik mendukung pengusaha sehingga para pentolan serikat pekerja merasa sendiri dan ditinggal pendukung setianya. dan tidak mau kehilangan muka maka kita minta break beberapa menit kepada perwakilan perusahaan untuk meredam aksi karyawan.

Dengan gaya bak orator ulung... mas bejo mencoba berdiri tegak diantara kerumunan karyawan sambil berteriak:

Bejo: Saudara-saudara sekalian sekali saya minta dukungannya agar aspirasi kita semua bisa disuarakan secara damai.

Karyawan: Penghianat.... dikasih enak koq malah nolak! turunkan pak ketua. bubarkan serikat pekerja.

Bejo: sabar...sabar...saudaraku.

Karyawan: Mau di gaji pake YEN koq malah ditolak....jangan munafiklah...jangan sok nasionalis. hari gini masih nasionalis....

Bejo: Saya tidak nasionalis.... juga tidak munafik tapi saya tulus memperjuangkan hak-hak kita semua.

Karyawan: Emangnya kenapa nolak YEN? bukankah secara otomatis gaji kita akan naik kalo di bayar pake YEN

Bejo: disinilah pointnya saudara-saudaraku.... apakah kalian mau kalu gajian berdasarkan YEN

Karyawan: yaa jelas mau doooong.....ughhhhhh

Bejo: bener mau???
         tetep mau dibayar pake YEN?
         YEN gajine diganti pake beras mau?
         YEN bonusne dibayar pake ubi mau?
         YEN overtimenya di bayar pake ucapan terima kasih mau?

Karyawan: @#$%^&*_)(*&^%$#@

Dan dari pengalaman tersebut alhamdulillah sekarang udah kenyang berorganisasi dan menjadikan semua itu sebagai pelajaran hidup yang bisa didapat disekolah. dan tetap terus bersyukur dengan segala apa yang kita dapatkan. dulu di indonesia dikasih gaji 4.000.000 bersyukur dan sekarangpun disaat bekerja di negeri orang dikasih lembur 4.000 makin bersyukur.

Yen ketemu kanca kadang pertanyaane, kerja dimana, perusahaan apa, dll.... maka walau berat kudu bangga ngejawabnya Aku Kuli Sawit yang di KTP bertuliskan Tenaga Kerja Indonesia alias TKI. Welcome to Reality

Iki cuma cerita fiksi belaka dan kalau ada kesamaan tokoh atau tempat, itu semua semata-mata hanya kebetulan belaka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda di sini