Kamis, 31 Desember 2015

Membedakan Mana air minum biasa dan mana Air zamzam di kawasan masjidil haram Al mukarramah

Sekedar sharing aja informasi yang mungkin bermanfaat buat kita semua....

Alhamdulillah sekarang Allah Subhanallahu Wata'ala memberikan segala kemudahan di sekitar masjidil haram. Mulai dari tempat sa'i yang tidak lagi panas (sudah didalam ruangan ber AC) tempat tawaf yang berlapis marmer (lantai menjadi sejuk disaat musim panas tiba) begitu juga dengan nikmat air yang begitu melimpah.

Dari sekian banyak nikmat Allah masih memberikan Rahmat_Nya dengan memebrikan Air Zam-Zam yang tidak pernah habis padahal sudah di konsumsi oleh ummat manusia sejak hingga saat ini dan belum lagi dengan khasiat yang Allah berikan keistimewaan atas air Zam-Zam tersebut

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

زَمْزَمُ لِمَا شُرِبَ لَهُ

“Air zamzam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya.”

[HR. Ibnu Majah dalam Sunan-nya 2/1018 dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwaaul-Ghaliil fii Takhriiji Ahaadiitsi Manaaris-Sabiil, 4/320]

Tabi’in Ahli tafsir, Mujaahid rahimahullah berkata,

ماء زمزم لما شرب له، إن شربته تريد شفاء شفاك الله، وإن شربته لظمأ أرواك الله، وإن شربته لجوع أشبعك الله، هي هَزْمة جبريل وسُقيا الله إسماعيل.

“Air zamzam sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya. Jika engkau meminumnya untuk kesembuhan, maka Allah akan menyembuhkanmu. Apabila engkau meminumnya karena kehausan, maka Allah akan memuaskanmu. Dan apabila engkau meminumnya karena kelaparan, maka Allah akan mengenyangkanmu. Ia adalah usaha Jibril dan pemberian (air minum) Allah kepada Isma’il.”

[HR. ‘Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf 5/118]

Ibnul-Qayyim rahimahullah, seorang ulama dan dokter telah membuktikan mujarrabnya air zam-zam menyembuhkan berbagai penyakit, beliau berkata,

وقد جرّبت أنا وغيري من الاستشفاء بماء زمزم أمورا عجيبة، واستشفيت به من عدة أمراض، فبرأت بإذن الله

“Sesungguhnya aku telah mencobanya, begitu juga orang lain, berobat dengan air zamzam adalah hal yang menakjubkan. Dan aku sembuh dari berbagai macam penyakit dengan ijin Allah Ta’ala.”

[Zaadul-Ma’ad 4/393].

Dan saat ini di sekitar kawasan masjidil haram Al Mukarramah terdapat tempat Air minum biasa yang bentuk krannya mirip dengan kran air zam-zam. (mungkin fasilitas ini dibangun untuk mengakomodir orang yang ingin sekedar minum tanpa harus mengantri di kran air Zam-zam_perkiraan penulis) tapi sayangnya banyak masyarakat menyangka kalau ini adalah Air Zam-Zam dan berusaha memasukan ke dalam botol untuk dibawa pulang dinegerinya.

biar ngga salah bawa pulang....atau salah minum. ini sekadar info untuk membedakan mana kran air zam-zam dan mana kran air minum biasa:

 Kalo tulisannya DRINKING WATER itu artinya Air minum biasa
مياه مبردة للشرب  = Air Dingin untuk minum

Kalo Air Zamzam dah jelas tertulis ZAMZAM FOR DRINKING ONLY
ما زمزم للشرب فقط = Air Zamzam hanya untuk diminum

Selasa, 22 Desember 2015

Heboh.! Transkrip Pembicaraan Bos PT. FREEPROT Beredar

Seorang wartawan surat kabar online baru-baru ini merilis sebuah berita yang cukup menghebhkan para nitizen. Menurut berita yang tidak bisa disebutkan sumbernya, katanya berita ini diangkat dari hasil transkrip pembicaraan antara Bos PT. FREEPROT dengan salah satu mantan karyawan PT FREEPORT yang saat ini memilih bekerja diluar negeri sebagai pekerja di salah satu industri petrochemical di kawasan jubail KSA.

Transkrip tersebut beredar di kalangan wartawan. Jumlahnya satu lembar, berisi percakapan dua orang yaitu pimpinan PT FREEPROT berinisial FK dan seorang pekerja minyak sebut saja bernama BEJO.


Berikut transkrip pembicaraan FK dan BEJO yang beredar:

FK: Sejak tahun 2009 mas bejo memutuskan untuk bekerja di Arab saudi bahkan sampai saat ini mas bejo masih menetap (permanent residence) di sana. Kenapa awalnya ga memutuskan untuk berkarir di luar negeri?

BEJO: Awalnya saya bertanya pada diri sendiri... bekerja 13 tahun di pabrik yang sama dengan karir yang bisa dibilang mentok sampai disitu (kalo boleh jujur bukan cuma karir yang ga MULUS tapi juga  lebih ke arah FULUS). As a karyawan yang juga masih berbentuk manusia pastinya ingin berkembang...ingin mencoba tantangan baru dan dari situ saya memutuskan kalo saya tetep stay di sini maka income curve nya hanya akan mencapai titik tersebut aja. Maka saat itu saya putuskan untuk keluar...untuk memperkaya wawasan..untuk memperkaya ilmu pengetahuan...untuk memperkaya ilmu agama...untuk memperkaya income keluarga. Pokoknya pada saat itu kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk tetap stay di bumi pertiwi.

FK: Kalo mas BEJO sendiri, setelah bekerja di KSA selama tujuh atau delapan tahun. Terpikir untuk kembali ke Indonesia atau mungkin lebih enak di sana mas?

BEJO: Bukan masalah enak atau ga enak ya mas..tapi bagi saya,,, saya merasa masih harus lebih banyak belajar lagi... Karena semakin saya banyak belajar maka saya semakin merasa kurang. Masih banyak yang harusnya masih bisa di raih... amsih banyak hal yang seharusnya masih bisa di gali karena saya ingin ketika saya pulang nanti, saya bisa membawa pulang semua knowledge yang saya dapatkan dan bisa saya sharing kepada rekan-rekan generasi muda yang ada di bumi pertiwi.

FK: itu artinya kalau bisa saya terjemahkan: "tetep ada niatan untuk kembali bekarya di indonesia, BUT NOT FOR NOW" 

BEJO: Masih ingin nambah lagi dua tahun untuk lebih memperkaya knowledge dan experience

*****************************************************************************

Ga usah terlalu tegang bacanya mas! ini hanya fiksi belaka

 

Selasa, 08 Desember 2015

Baarokallohu‬ fiikum (Semoga Allah memberkahi kalian semua)

Baarokallohu‬ fiikum (Semoga Allah memberkahi kalian semua)



Saudaraku, pernahkan antum mendengar ungkapan ‘Baarokallohu fiikum’.. ?? secara umum ‘Baarokallohu fiikum’ yang artinya adalah ‘Semoga Allah memberkahi kamu sekalian’, lantas jika kita mendapatkan ucapan seperti itu. Lalu, apa manfaatnya? Dan bagaimana kita menjawab ungkapan itu?

Saudaraku, ketahuilah bahwa ungkapan ‘Baarokallohu fiikum’ bukanlah sebuah ungkapan basa-basi pemanis pembicaraan semata. Ia merupakan sebuah ungkapan yang mengandung doa dari orang yang mengucapkannya kepada orang yang menerima ucapan tersebut. Sang pengucap berharap agar orang yang mendapatkan ucapan tersebut hidupnya diberkahi Allah Tabaaroka wa Ta’aala. Begitu pula dengan sang pengucap. Ia berharap orang yang didoakannya itu, mendoakannya juga dengan doa yang semisalnya

Hal ini berdasaran atsar dari Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ‘anha,

أُهْدِيَتْ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ شَاةٌ فَقَالَ : اقْسِمَيْهَا وَكَانَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا إِذَا رَجَعَتِ الْخَادِمُ تَقُوْلُ : مَا قَالُوْا ؟ تَقُوْلُ الْخَادِمُ قَالُوْا : بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ تَقُوْلُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : وَفِيْهِمْ بَارَكَ اللهُ نَرُدُّ عَلَيْهِمْ مِثْلَ مَا قَالُوْا وَيَبْقَى أَجْرُنَا لَنَا

“Aku menghadiahkan seekor domba kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam. Kemudian Beliau mengatakan, “Bagi dualah domba tersebut”. Suatu kebiasaan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha jika pembantunya telah pulang dari melakukan hal yang semisal maka ia akan menanyakan, “Apa yang mereka katakan?” Pelayanannya menjawab, “Barakallah Fikum (بَارَكَ اللهُ فِيْكُم) artinya semoga Allah memberkahi kalian”. ‘Aisyah mengatakan, “Wa Fihim Barakallah (وَفِيْهِمْ بَارَكَ اللهُ) artinya semoga Allah memberkahi kalian, kita telah membalas do’a mereka dengan do’a yang semisal dan tetap bagi kita pahala atas perbuatan baik yang telah kita lakukan (memberi hadiah seekor domba)

[HR. An Nasa’i dalam ‘Amalul Yaumi wal Lailah no. 303. Syaikh Salim Al Hilaly hafidzahullah mengatakan, “Sanadnya shahih dan para perowinya adalah perowi yang tsiqoh”. [Lihat Shohih Al Wabilush Shoyyib hal. 257, terbitan Dar Ibnul Jauziy, Riyadh, KSA]].

Dari Atsar ini maka jawaban para salaf jika mereka dido’akan dengan do’a Barakallah Fiik (بَارَكَ اللهُ فِيْك) maka jawabannya adalah Wa Fiika Barakallah (وَفِيْكَ بَارَكَ اللهُ).

Semoga bermanfaat, barokallahu fiikum.