Kamis, 28 April 2016

Indo-Jubail FC Riwayatmu Kini (Photo Indo_jubail FC dari masa ke masa)

Kembali menggeliatnya kegiatan sepakbola di jubail membawa kenangan akan tahun 2009. tahun dimana exodus besar-besaran "para pemain bola" dari indonesia ke negeri padang pasir. meninggalkan hijaunya lapangan rumput di ibu pertiwi berhijrah ke lapangan pasir nan berdebu di jazirah arab.

"para pemain bola" ini adalah orang-orang yang mencoba peruntungan mengais rezeki demi segenggam emas dan sebongkah berlian. Mungkin ada sebagian dari mereka adalah pasukan sakit hati yang berpuluh-puluh tahun bermain bola tapi belum pernah sekalipun masuk timnas dan berlaga di kejuaraan bertarap "international" alias maen di luar negeri. Dan Alhamdulillah setelah hijrah ke jazirah arab akhirnya mimpi itu bisa terwujudkan dengan bisa maen bola di luar negeri. huahahahahahaaa. maennya diluar negeri tapi gaya maennya tetep dalam negeri alias banyakan ketawa dari olah raganya.

Pada edisi kali ini saya ingin membahas profil TIMNAS INDO-JUBAIL dari waktu ke waktu. Dan ketika saya ditanya tentang kapan club TIMNAS INDO-JUBAIL berdiri, saya sendiri kerepotan menjawabnya karena saya tidak mendapatkan jawabannya walau sudah search di google hingga ke wikimedia, tetap saja tidak menemukan jawaban yang memuaskan.

Tapi menurut dedengkot Indo-Jubail yang tidak mau disebutkan namanya, beliau menceritakan kalau kegiatan sepakbola di kota jubail yang dimainkan oleh komunitas masyarakat indonesia sudah ada sejak awal kedatangan warga indo ke tanah jubail... (meungkin sekitar 1500 tahun sebelum masehi huahahaha)

yang jelas sejak pertama kali  kedatangan saya di kota jubail (awal 2009) kegiatan mengolah si kulit bundar sudah ada. dan dahulu kala lapangan yang digunakan adalah lapangan Old Traport yang sekarang udah tergusur dan jadi Jubail Mall. Biasanya kegiatan nyepak bola dilakukan jum'at pagi seusai sholat subuh. setelah pemanasan (nyeruput teh biar panas) maka dilanjut dengan game. dan pemainnya ga harus 11 orang lawan 11 orang. kadang kurang dan kadang lebih tergantung tanggal muda atau tanggal tua. kenapa saya bilang begitu karena seusai bermain bola yang durasinya ga lebih dari satu jam. biasanya kegiatan "para pemain bola" langsung bertransformasi menjadi "emak-emak" yang langsung menuju pasar ikan untuk belanja keperluan untuk seminggu ke depan.

yang jelas Indo-Jubail FC sudah ada sejak komunitas indonesia ada di jubail dan akan tetep ada inshaaAllah selama masih ada komunitas indonesia yang mukim di jubail. berikut formasi Indo-jubial FC dari masa ke masa:

Generasi pertama di era 2008
Seragam pertama indo-jubail (merah) walau sebagian ga mau pake karena ukurannya kekecilan

latih bareng dengan para pemain malaysia
Suasana di ruang ganti....

The First Kit Men for Indo-Jubail FC

Saat memakai jasa manager asing

Seusai latihan

Indo-Jubail 2011

Indo-Jubail 2013

Indo-Jubail FC (Ke kini an) saat mengikuti turnament internasional (foto: Roseno)

Masih di gelaran turnament lapangan pasir (mungkin kalo di tenis lapangan tanah liat)

Indo-jubail kekinian....reinkarnasi timnas srimulat (ketawa mulu) photo: Phyrman Becxz



Yang terakhir ini...model regenerasi untuk next Indo-Jubail FC

Pesan dari Sponsor...  
Baju Munchen...
Celana Manchester United...
Tas Al Falleh Sport shop...
Kresek Lena Mart....
Lensa Kamera Fish Eye....
Posisi Sticker...
Tokoh spiritual...
Official team....
Pak RT....
Seksi Kebersihan....













Ayah..Engkau Lebih Berharga Dari Uang Itu..!

Oleh: Syaikh Mamduh Farhan al Buhairi Hafizhahullah

Salah satu da’i berkata, “Ada seorang laki-laki memiliki hutang, dan pada suatu hari datanglah kepadanya pemilik hutang, kemudian mengetuk pintunya. Selanjutnya salah seorang putranya membukakan pintu untuknya. Dengan tiba-tiba, orang itu mendorong masuk tanpa salam dan penghormatan, lalu memegang kerah baju pemilik rumah seraya berkata kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah, bayar hutang-hutangmu, sungguh aku telah bersabar lebih dari seharusnya, kesabaranku sekarang telah habis, sekarang kamu lihat apa yang kulakukan terhadapmu hai laki-laki?!

Pada saat itulah sang anak ikut campur, sementara air mata mengalir dari kedua matanya saat dia melihat ayahandanya ada pada kondisi terhina seperti itu.

Dia berkata,”Berapa hutang yang harus di bayar ayahku?’

Dia menjawab,”Tujuh puluh ribu real.”

Berkata sang anak,”Lepaskan ayahku, tenanglah, bergembiralah, semua akan beres.”

Lalu masuklah sang anak kekamarnya, dimana dia telah mengumpulkan sejumlah uang yang bernilai 27 ribu Real dari gajinya untuk hari pernikahan yang tengah ditunggunya. Akan tetapi dia lebih mementingkan ayahanda dan hutangnya daripada membiarkan uang itu di lemari pakaiannya. Sang anak masuk ke ruangan lantas berkata kepada pemilik hutang, “Ini pembayaran dari hutang ayahku, nilainya 27 ribu Real, nanti akan datang rizki, dan akan kami lunasi sisanya segera dalam waktu dekat Insya Allah.”

Di saat itulah, sang ayah menangis dan meminta kepada lelaki itu untuk mengembalikan uang itu kepada putranya, karena ia membutuhkannya, dan dia tidak punya dosa dalam hal ini. Sang anak memaksa agar lelaki itu mengambil uangnya. Lalu melepas kepergian lelaki itu di pintu sambil meminta darinya agar tidak menagih ayahnya, dan hendaknya dia meminta sisa hutang itu kepadanya secara pribadi.

Kemudian sang anak mendatangi ayahnya, mencium keningnya seraya berkata, “Ayah, kedudukan ayah lebih besar dari uang itu, segala sesuatu akan diganti jika Allah azza wa jalla memanjangkan usia kita, dan menganugerahi kita dengan kesehatan dan ‘afiyah. Saya tidak tahan melihat kejadian tadi, seandainya saya memiliki segala tanggungan yang wajib ayah bayar, pastilah saya akan membayarkan kepadanya, dan saya tidak mau melihat ada air mata yang jatuh dari kedua mata ayah di atas jenggot ayah yang suci ini.”

Lantas sang ayah pun memeluk putranya, sembari sesegukan karena tangisan haru, menciumnya seraya berkata, “Mudah-mudahan Allah meridhai dan memberikan taufiq kepadamu wahai anakku, serta merealisasikan segala cita-citamu.”

Pada hari berikutnya, saat sang anak sedang asyik melaksanakan tugas pekerjaannya, salah seorang sahabatnya yang sudah lama tidak dilihatnya datang menziarahinya. Setelah mengucapkan salam dan bertanya tentang keadaannya, sahabat tadi bertanya,

“Akhi (saudaraku), kemarin, salah seorang manajer perusahaan memintaku untuk mencarikan seorang laki-laki muslim, terpercaya lagi memiliki akhlak mulia yang juga memiliki kemampuan menjalankan usaha. Aku tidak menemukan seorang pun yang kukenal dengan kriteria-kriteria itu kecuali kamu. Maka apa pendapatmu jika kita pergi bersama untuk menemuinya sore ini?”

Maka berbinar-binarlah wajah sang anak dengan kebahagiaan, seraya berkata,

“Mudah-mudahan ini adalah do’a ayah, Allah azza wa jalla telah mengabulkannya.”

Maka dia pun banyak memuji Allah azza wa jalla. Pada waktu pertemuan di sore harinya, tidaklah manajer tersebut melihat kecuali dia merasa tenang dan sangat percaya kepadanya, dan berkata,

“Inilah laki-laki yang tengah kucari.”

Lalu dia bertanya kepada sang anak, “Berapa gajimu?”

Dia menjawab, “Mendekati 5 ribu Real.”

Dia berkata, “Pergi besok pagi, sampaikan surat pengunduran dirimu, gajimu 15 ribu Real, bonus 10% dari laba, dua kali gaji sebagai tempat dan mobil, dan enam bulan gaji akan di bayarkan untuk memperbaiki keadaanmu.”

Tidaklah pemuda itu mendengarnya, hingga dia menangis sambil berkata, “Bergembiralah wahai ayahku.”

Manajer pun bertanya kepadanya tentang sebab tangisannya. Maka pemuda itu pun menceritakan apa yang telah terjadi dua hari sebelumnya. Maka manajer itu pun memerintahkan untuk melunasi hutang-hutang ayahnya. Adalah hasil dari labanya pada tahun pertama, tidak kurang dari setengah milyar Real Berbakti kepada kedua orang tua adalah bagian dari ketaatan terbesar, dan bentuk taqarrub kepada Allah azza wa jalla yang teragung.

Dengan berbakti kepada keduanya rahmat-rahmat akan diturunkan, segala kesukaran akan disingkapkan. Dan Allah azza wa jalla telah mengaitkan antara berbakti kepada kedua orang tua dengan tauhid, Allah azza wa jalla berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang dari keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” [QS. Al Israa’. 23]

Di dalam shahihahin, dari hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amal mana yang paling dicintai oleh Allah?” Maka beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Kukatakan lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Kukatakan, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Kemudian jihad di jalan Allah.” [HR.al Bukhari & Muslim]

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Akan datang atas kalian Uwais bin ‘Amir bersama dengan penduduk Yaman dari Murad kemudian dari Qorn. Dulu dia kena penyakit sopak, kemudian sembuh darinya kecuali selebar koin uang dirham. Dia punya seorang ibu yang dulu dia berbakti kepadanya. Seandainya dia bersumpah atas nama Allah, pastilah akan dipenuhiNya. Maka jika kamu mampu dia beristighfar untukmu, maka lakukanlah.” [HR. Muslim]

Ini pula Hiwah bin Syuraih, dia adalah salah seorang Imam kaum muslimin dan ulama yang terkenal. Dia duduk pada halaqohnya mengajar manusia. Berbagai thalib (penuntut ilmu) datang kepadanya dari segenap tempat untuk mendengar darinya. Maka suatu ketika ibunya berkata kepadanya, saat dia berada di tengah-tengah muridnya, “Berdirilah wahai Hiwah, beri makan ayam.” Maka dia pun berdiri dan meninggalkan kajian.

Ketahuilah wahai saudaraku yang tercinta, bahwasanya termasuk pintu-pintu sorga adalah Babul Walid (Pintu berbakti kepada orang tua). Maka janganlah kehilangan pintu tersebut, bersungguh-sungguhlah dalam menaati kedua orang tuamu. Demi Allah, baktimu terhadap keduanya termasuk diantara sebab-sebab kebahagiaanmu di dunia akhirat.

Aku memohon kepada Allah azza wa jalla agar memberikan taufik kepadaku dan seluruh kaum muslimin untuk berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat baik kepada keduanya. Wallahu a`lam

*Kiriman dari Dr.Taufiq Ibn Muhammad Ibrahim, Madinah al-Munawwarah.Jazahullahu ‘anna khairan Sumber : Diketik ulang dari Majalah Qiblati Edisi 3, Tahun V, 12-1430/12-2009, Hal.92-95

sumber : alqiyamah.wordpress.com



Kamis, 14 April 2016

TOKO RINDU ALAM... Serba indonesia di kawasan indo-jubail

Heemmmm

Dah lama juga ga nulis sesuatu tentang jubail.... Ada sedikit ke-kangen-an akan artikel-artikel indo-jubail yaa? buktinya banya yang japri nanya-nanya ke medsos, mulai dari nanya serious sampe sekedar nanya kapan jadwal mancing bareng ke tengah??? pokoke apapun pertanyaannya tetep ishaaAllah akan di jawab kalo ada waktu luang.

Untuk edisi kali ini... Admin mau banu nyundul tentang profile toko indonesia yang buka di kawasan jubail dan sekitarnya. Kalo selama ini untuk sekedar belanja kebutuhan bahan-bahan ala indonesia harus menempuh perjalanan sekitar 300 km (pulang-pergi) maka Alhamdulillah saat ini cukup jalan kaki maka aneka jajanan nusantara dah bisa di bawa ke apartemen

Photo courtesy Pak Tohadi

Nama tokonya TOKO RINDU ALAM, toko yang berlokasi di jubail balad tepatnya belakang mesjid bangla (Malik Fahad Road). Kalo datengnya dari king abdul aziz road arah kadiwa menuju jubail center, maka pas lampu merah jubail center bisa lurus juga bisa belok kanan.

Kalo lurus setelah lampu merah, pas bunderan deket jubail commersial port langsung belok kanan dan sebelum puteran madrasah langsung belok kanan. terus blusukan ke gang kecil untuk nemuin toko Rindu Alam.

Kalo belok kanan sebelum lampu merah jubail center. terus aja lewat Malik Fahad Road sampe mentok ke jalan Prince Muhammad lalu nyebrang belok kiri kemudian lurus sampe muter balik di jalan King Faisal. masuk ke kanan deket gerbang madrasah مدرسة الفضيل بن عياض الثانوية للبنين terus blusukan ke gang kecil untuk nemuin toko Rindu Alam.

Kalo jalan kaki... sebelum lampu merah jubail center. terus aja ke kanan lewat Malik Fahad Road. kalo dah nemuin bombay textil artinya ente dah deket. terus nyebrang kemudian cari mesjid جامع عيسى علي الخاطر langsung masuk gang kebagian belakang mesjid pasti akan ketemu kalo ga nyasar

biar ga nyasar nih ane kasih petanya

Toko rindu alam cukup komplir mejual aneka cemilan dan bumbu khas nusantara. seperti namanya, yoko ini bisa melepaskan sedikit kerinduan akan bumbu -bumbu nusantara. bahkan aneka menu nusantara juba tersedia seperti, Soto ayam. rendang, tongseng dll walaupun untuk saat ini semua menu itu baru bisa ditemukan dalam sebungkus mie instant heuhehehehe

untuk yang ngidam jengkol, pete, cengek, tahu tempe, kerupuk, peyek serta tekokak. semua itu bisa didapatkan di toko rindu alam. dan kalo saat ini baru bisa menyediakan bumbu nusantara tapi unshaa Allah as soon as possible akan ada expansi ke sebelah untuk membangung resto yang juga nyediain aneka kuliner nusantara

Tapi yang lebih asyik dan unik...toko indonesia bukan sekedar bakala atau warung saja melainkan menjadi tempat pertemuan komunitas indonesia jubail, bahkan saking ramenya sampe sudah terpilih Pak RT serta Pak RW untuk kawasan ini walau tanpa melakukan PILKADAL


Para Thomas alias Thokoh Masyarakat Indo-jubail