Minggu, 25 September 2016

Menimbang peta kekuatan politik PILKADAL DKI 2017 dari kacamata TKI

Suhu politik di indonesia semakin memanas terutama menjelang agenda pemilihan kepala daerah langsung di khusus ibukota (PILKADAL DI DKI). Suhu yang mulai memuncak sangat kontradiksi dengan suhu di kota jubail yang mulai menukik dari kisaran 50 derajat celsius dan menuju ke 3 derajat celcius.

Memanasnya suhu politik ibu kota seakan membangkitkan kembali kubu-kubu yang pernah BAPER pada saat PIPRES yang lalu. Kubu yang ga pernah berhenti dengan euforia kemenangan akan kembali bersinggungan dengan kubu yang ga pernah moved on dengan segala kekalahan yang di derita.

Ibukota adalah miniatur dari indonesia, siapa pun yang memimpin jakarta maka beritanya akan sampai ke pelosok dunia yang lain. jadi wajar kalo hal ini kembali menyalakan bara-bara di dunia politik dalam negeri. Genderang kampanye pun udah sejak lama di tabuh seakan mengisyaratkan perang dingin di tengah gejolak panas di seantero indonesia.

politik adalah panggung sandiwara....para aktor yang sudah bersusah payah membangun citra dan karakter ternyata tidak diirik sutradara disaat audisi. bahkan bintang yang tak pernah terdengar suaranya tiba-tiba menyeruak di tengah panggung dengan persetujuan sang ayah yang tak lain adalah produser dari sebuah pilem yang tengah di garap.

Ga pake inisial-inisialan... langsung aja untuk pilkadal jakarta ada hal menarik yang akan saya bahas. tentunya bukan siapa yang kuat atau siapa yang akan menang nantinya. karena bagi saya itu semua masih gaib. walau sudah bisa terbaca peta kekuatan kubu-kubu yang bersaing. akan tetapi masalah yang masih gaib dan hubungannya tentang masa depan, itu bukan hak saya untuk menentukan.

Akhirnya PILKADAL DKI hanya diikuti 3 Pasangan Calon. Dan yang mengejutkan adalah tidak adanay nama Yusril. kemana beliau? bukankah selama ini dah rajin blusukan serta safari silaturahim ke elit partai dan ke tokoh masyarakat bahkan ke wilayah kumuh? apakah beliau sudah mundur sebelum berperang karena trauma beberapa kekalahan di masa lalu? atau ada sebab lain yang kayaknya asyik untuk disimak.

kesalahan pertama Bang Yusril adalah initial nama depan beliau adalah Y dan bukan "A". Pdahal dari segi marketing politic. untuk tahun 2016, nama yang hoki adalah nama yang initialnya pake "A". ga percaya? mari kita buktikan. 

dari ketiga pasangan calon yang maju ke PILKADAL DKI, semuanya berinitial A:
  1. AHOK (meski nama di KTP : Basuki Cahya Purnama)
  2. AGUS (Nama asli : Agus Harimurti Yudhoyono)
  3. ANIS (Nama panjangnya : Anis Baswedan)
saya rasa bang yusril harus membuang sedikit ego nya kalo mau masuk bursa calon saat itu, dengan cara cukup menyematkan embel-bembel AA di depan nama YUSRIL. Mungkin kalo saat blusukan sering memperkenalkan diri dengan nama AA YUSRIL, Ceritanya akan lain.

Kesalahan kedua Bang Yusril adalah kurang jeli memilih pasangan yang nantinya akan memunculkan jargon politik yang menjual ke publik. Contoh dari ketiga pasangan Calon yang terdaftar ternyata memiliki jargon yang komersil. Mari kita buktikan:

1. BACOT (BAsuki Cahya purnama-djarOT)
2. ASMUNI (AguS hariMUrti yudhoyono - sylviana murNI)
3. ANU / kalo terjadi (ANis baswedan-sadiaga Uno)

*Jadinya judul dari perhelatan Pilkadal DKI itu BACOT ASMUNI ANU.

Kesalah ketiga bang Yusril adalah... belusukan di waktu yang kurang tepat. karena elektabilitas beliau masih kalah sama rating kasus dugaan yang menyeret nama JKW di televisi. Scandal JKW mampu membuyarkan aksi pencitraan bung yusril lewat media. karena aksi-aksi bang yusril biasanya di acara berita tengah malam atau di acara news yang tanyang selepas sholat subuh. dan mari kita bandingkan kasusnya JKW. diliput oleh lebih dari stasiun televisi swasta dan disiarkan secara live dan yang lebih nyolot lagi pake ada siaran ulangnya yang lebih sakit lagi hampir semua genre seiaran pasti ada cuplikannya. infotaiment gossip nyiarin, berita pagi siang sore malam ada tayangannya dan di acara musik pagi pun ada beritanya. dan yang lebih bikin gue marah banget..... gue jadi ketagihan nonton ceritanya sampe pake acara nangis segala kayak nonton sinetron.

Udah lah bang yusril... meski abang gagal jadi RI 1 dan sekarang gagal lagi jadi DKI 1. mungkin ada kesempatan untuk bapak mencoba peruntungan jadi BANTEN 1 biar saya bisa inshaaf dan kembali ikutan milih di PILKADAL INDONESIA. karena jujur aja...walaupun bapak mati-matian melakukan kampanye, safari politik, pencitraan dan usaha pencalonan maka pada akhirnya saya dan seluruh simpatisan bapak yang mukim di banten tidak pernah memilih bapak karena E-KTP saya bukan KTP Jakarta.

  • Bukan bermaksud menggiring ke salah satu pasangan tapi bagi saya seorang mulsim Haram Hukumnya mengangkat orang KAFIR sebagai seorang pemimpin di kalangan umat islam. dalilnya:


لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi auliya dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu)” (QS. Al Imran: 28)


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi auliya bagimu; sebahagian mereka adalah auliya bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi auliya, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim” (QS. Al Maidah: 51)


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi auliya bagimu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman” (QS. Al Maidah: 57)

  • Jangan juga mengangkat wanita sebagai pemimpin. dalilnya:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita. Oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diriketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An Nisaa’ : 34)


Abu Bakrah berkata,


لَمَّا بَلَغَ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ أَهْلَ فَارِسَ قَدْ مَلَّكُوا عَلَيْهِمْ بِنْتَ كِسْرَى قَالَ « لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمُ امْرَأَةً »

“Tatkala ada berita sampai kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bahwa bangsa Persia mengangkat putri Kisro (gelar raja Persia dahulu) menjadi raja, beliau shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda, ”Tidak akan bahagia suatu kaum apabila mereka menyerahkan kepemimpinan mereka kepada wanita”. ” (HR. Bukhari no. 4425)


Dan dah jelas apa yang saya coba ulas. dan sekali lagi bukan bermaksud menggiring atau membela golongan tertentu atau meremehkan golongan yang lainnya. Tidak sama sekali. karena untuk dalil saya serius hanya menyampaikan perkataan Allah dan Rasul-Nya (dari Al Qur’an dan Hadits Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam)

walau terkesan bercanda namun saya berharap ada manfaatnya karena sekali lagi saya mengingatkan bahwa Politik itu sekali lagi hanya sebuah permainan, bukan etika berdemokrasi atau sebuah agama yang harus selamanya diyakini dan dikuti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda di sini