Kamis, 03 Maret 2016

Made in 29 February 1976...40 years of being awesome

Alhamdulillah

Segala puji hanya milik Allah.. Rab yang hidup dan mati kita ada di bawah Kekuasaan-Nya.
pertama-tama saya mau ngucapin terima kasih kepada semua temans yang sudah mendoakan segala kebaikan di tanggal 29 feb. Jujur saya pribadi jadi sedikit sungkan karena saya boleh dibilang ga pernah mendoakan kalian di hari kelahiran kalian semua. tapi insya Allah saya akan selalu mendoakan kalian semua di tiap doa yang saya panjatkan kepada Rob yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Semoga Doa kita semua di ijabah Allah subhanallahu Wata'ala.

Kalo dihitung dari tanggalan masehi maka saat ini usia saya masuk "kepala empat"... dan mulai meninggalkan nominal 30-an. tapi untuk hal ini saya udah membahasnya di edisi milad hijriyah (kalo pake kalender hijriyah usia saat ini dah 41 years old)

Jadi edisi kali ini saya ndak mau ngomongin being 40 melainkan kalo dari label "Production Date"... saya adalah satu dari mungkin jutaan orang yang lahir di tahun 76. dengan kata lain kalo di telusuri dari jalur pengetahuan alias generasi SMA...maka saya termasuk dalam kategori GENERASI 90 AN.

Lah terus masalahnya apa kalo jadi "GENERASI 90 AN"?
Ini sih cuma perasaan gue aja. atau sekedar iseng-iseng aja. Kalo menurut gue ada beberapa keunikan yang mungkin hanya dirasakan oleh generasi 90 an... check aja satu persatu:
  • Generasi transisi antara generasi abad 20 sama abad 21.
kenapa gue katakan demikian... karena kita dari kecil dibekali dengan segala mata pelajaran yang berhubungan dengan sains yang nyaris kita tidak mengerti artinya tapi pada saat beranjak dewasa.. kita baru menyadarinya. contohnya kalo dulu guru kita berbicara..."sekarang kita sekolah harus membawa banyak buku, nati di abad 21  cukup membawa 1 buku dan kita bisa mempelajari semua dari buku tersebut. (saat ini cuku bawa notebook...dah bisa sekolah)
Contoh lainnya....dulu kalo masuk perpustakaan sekolah, cuma bisa ngekhayal kalo semua buku ini dimiliki dirumah. Tapi kata guru saya... jangankan untuk kamu miliki...bahkan di abad 21...kamu bisa memasukan semua kedalam saku baju kamu. (saat ini e-book bisa di download ke USB dan pada kenyataannya semua buku bisa dimasukan ke kantong saku baju)
Tapi ada satu ucapan guru saya yang sampai saat ini masih saya tunggu pembuktiannya... katanya kita sekolah agar cerdas dan siap menyongsong era di mana di abad 21 indonesia akan tinggal landas. bahkan saat itu indonesia dah menyiapkan astronot wanita pertama...kalo ga salah namanya PRATIWI. tapi sampai saat ini hingga usiaku masuk era 40 dan presiden dan 7 kali ganti. indonesia masih belum lepas landas  (bahkan keliatannya malah lepas kandas)
  • Generasi transisi dari zaman jadul ke zaman technology canggih.
Generasi yang merasakan segala macam acara televisi dari mulai Dunia dalam berita, kelompok capir, Aku Cinta Indonesia. hingga mulai bermunculan televisi swasta yang bernuansa pendidikan, entertainment, berita, olahraga. Dahulu begitu setia menonton acara dari gelanggang ke gelanggang bahkan belum beranjak bila belum keluar bunyi TUUUUUUUUUUUT yang panjang yang sebelumnya di tutup dengan iringan lagu nyiur melambai.
generasi yang measakan untuk menyampaikan pesan harus menunggu 7 hari bila melaui pos biasa dan memerlukan waktu 3 hari bila menggunakan pos kilat atau kilat khusus. kemudian tergantikan oleh Pager yang memiliki akses lebih cepat. Bahkan saat ini dah bisa lebih leluasa karena maraknya media sosial yang menyediakan jasa pesan singkat.
  • Generasi penyabar
Kamilah generasi yang tiap sore rela menunggu cerita radio Brama Kumbara, butir-butir pasir dilaut dan sabar mencet nomor telephone tuk sekedar berkirim salam lewat penyiar radio. Kamilah generasi yang SD nya merasakan papan tulis berwarna hitam, masih pakai pensil dan rautan yang ada kaca di salah satunya. Kamilah generasi yang SMP dan SMA nya masih pakai papan tulis hitam dan kapur putih. Generasi yang meja sekolahnya penuh dengan coretan kejujuran kami melalui tulisan Tipe-X putih, generasi yang sering mencuri pandang teman sekolah yang kita naksir, kirim salam buat dia lewat temannya dan menyelipkan surat cinta di laci mejanya. hehehe

  • Generasi kreatif
Generasi kamilah yang merekam lagu dari siaran radio ke pita kaset tape, yang menulis lirik dengan cara play-pause-rewind, dan memanfaatkan pensil utk menggulung pita kaset ya macet,  generasi penikmat awal Walkman dan mengenal apa itu Laserdisc, VHS. Kamilah generasi yang rela basah kuyup di tengah layar tancap Misbar yang merupakan cikal bakal bioskop Twenty One. 

  • Generasi Bahagia
Generasi yang tidak susah menghapal nama-nama menteri. Generasi yang tidak sukar mengingat ibukota provinsi. generasi yang tidak marah kalo di jewer, di seterap di depan kelas dan generasi yang tidak dendam terhadap guru karena kita tidak pernah mengadu ke komnas perlindungan anak kalo hanya di jewer, di potong rambutnya sampe jadi jalanan tikus atau sekedar disuruh bersihin kamar mandi. Generasi yang mengerti fungi dan tugas guru sebagi pengajar dan pendidik.