Jumat, 23 Juni 2017

Tips sederhana melamar kerja…

Melamar pekerjaan rasanya gimana gitu...kayak ada manis-manisnya. Rasa kepo bercampur harap-harap cemas yang mirip orang mancing tapi umpannya kadang langsung disamber atau hanya sekedar disenggol bahkan ga kesentuh sama sekali sama ikan. Tapi sebenarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melamar pekerjaan dan sekali lagi sama seperti memancing lkan selalu ada trik dan intrik biar ikan mau nyamber umpan. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan kalau surat lamaran pekerjaan minimal mau di baca sama perusahaan yang mau menghired:

  • Subject email

Biasakan mengisi subject email anda dengan Nama dan Jabatan yang anda lamar. hal ini memudahkan perusahaan untuk menyeleksi calon pegawainya.

  • Attachment
Pastikan anda sudah melampirkan CV dan cover letter sebelum email dikirim, tidak perlu melampirkan semua sertifikat yang anda punya.

  • Cover Letter dan CV
Buatlah surat lamaran yang terkesan personal/khusus untuk perusahaan yang dilamar.Pastikan CV anda menampilkan photo yang sesuai dengan posisi yang anda lamar, mengedit photo sah sah saja, asal jangan berlebihan apalagi sampai anda tidak dikenali.Pastikan CV anda ringkas, akurat, dan menarik untuk dibaca dan mencantumkan “summary, personal information, education, working experience, training, skills, achievement dan reference”

  • Network
Buka jaringan seluas mungkin, membangun hubungan baik dengan siapapun bakal menciptakan image yang positif, karena bahwasanya siapapun bisa menjadi sumber referensi anda, dan referensi itu bisa menjadi positif dan bisa pula negatif bagi anda.

  • Berdoa dan berfikir positif
Jika anda tidak diterima, hal tersebut jangan diartikan negatif terhadap diri anda apalagi terhadap perusahaan yang tidak menerima anda. Jadikan hal tersebut sebagai pelajaran bagi anda untuk kesempatan baru yang akan datang. Kalo pake bahasa saya, "jadikan proses melamar sebagai tolak ukur kemampuan skill yang kita peroleh selama ini"



Selamat mencoba dan selamat berlibur


Taqabalallahu minna waminkum

Selasa, 20 Juni 2017

5 menu favourite untuk berbuka puasa di jubail yang wajib kamu coba

Kayaknya kurang afdhol kalo dah tahunan tinggal di jubail tapi belum pernah merasakan menu berbuka puasa yang paling popular saat ramadhan tiba. dan kayaknya saya ga perlu panjang lebar dan langsung aja di cekidot....kira-kira apa aja menu tersebut..


1. Sambosa

Gorengan dengan bentuk segitiga yang berisikan, keju atau daging ayam atau daging kambing merupakan menu utama yang hamper selalu hadir di setiap Ramadhan. Boleh di bilang kayak most popular dishes in Ramadhan.



2. Shorba

Shorba adalah sejenis sup yang kebanyakan disajikan saat berbuka puasa di negara-negara timur tengah. Rasanya benar-benar sedang unik. Karena mengandung gandum tapi tidak seperti bubur gandum lainnya atau berpikir seperti bubur bayi yang terbuat dari gandum. Shorba rasanya sama sekali berbeda, dengan kebaikan gandum dan gelatin dari tulang menambah rasa dan juga baik untuk kesehatan.



3. Harees

Harees terbuat dari daging (biasanya daging ayam atau kambing), gandumserta nasi, lentil dan ghee. Semua bahan dimasak bersama selama 5 sampai 6 jam hingga berubah menjadi bubur. Makanan Arab umumnya ringan bumbu, begitu juga harees / hareesa mereka. Cara makan haleem juga tergantung pada daerah. Beberapa orang memakannya langsung dengan sendok dan beberapa orang dengan roti (naan).



4. Makarona

Kalo menu yang satu ini biasanya popular di Italy tapi kalo di Saudi makarona merah menjadi menu santapan saat berbuka puasa. Rebusan macaroni yang di campur saus tomat serta bawang putih dan bawang Bombay juga bumbu penyedap rasa. Menjadikan ini menu tersimple yang wajid ada setiap berbuka puasa.



5. Vimto

Kalo yang ini merupakan brand sebuah minuman sejenis syrup yang sudah menjadi trade mark nebu saat berbuka puasa. Dengan warna kehitam-hitaman dan manis menjadikan minuman ini sebagai menu berbuka puasa.


Senin, 19 Juni 2017

Yuk ngintip suasana Ramadhan di kota Jubail

Ramadhan memang bulan yang sangat dinanti-nanti bagi seluruh umat Muslim di berbagai belahan dunia. Di bulan ini, pintu ampunan terbuka lebar, barokah bertebaran, semua Muslim berlomba-lomba untuk berbagi kebaikan. Nuansa Ramadhan di negara mayoritas muslim terbesar seperti di Indonesia, ga perlu ditanya semaraknya. Mulai dari ngabuburit, ngebangunin sahur pake kentongan sampe dan segala bentuk kegiatan unik di bulan penuh berkah. Ramadhan tidak hanya terkait dengan ibadah, tetapi juga budaya yang telah ada secara turun temurun.


Kalo nuansa Ramadhan di luar negara kita gimana ya? Sama kayak di Indonesia gak? Pasti banyak pertanyaan yang muncul di benak kita semua...Kondisinya tentu pasti berbeda, terutama di negara yang memang umat Islam minoritas, tidak seperti di Indonesia. Umat Islam yang menjalankan ibadah puasa di bulan penuh berkah ini tentu harus beradaptasi dengan lingkungan dan berbagai budaya di setiap negara. Mau tau serunya Ramadhan di berbagai negara di dunia? Tapi kali ini saya hanya mau ngajak blogger tuk ngintip nuansa ramadhan di kota jubail wilayah timur di wilayah kerajaan saudi arabia. Yuk intip dulu nuansanya lewat tulisan berikut, siapa tau nanti kamu bisa merasakan langsung Ramadhan di negara ini.


Berpuasa di negeri yang mayoritas wilayahnya adalah gurun pasir dan memiliki waktu berpuasa yang lumayan panjang (15.5 jam) dan harus menahan lapar dan haus dibawah terik matahari yang sengatannya kadang mencapai 50 derajat celcius bahkan kadang diberi bonus ruthoba (humidity yang tinggi dan bikin kolor basah oleh keringet walau hanya tempo 5 menit.) jadi jangan pernah ngebayangin kalo harus ngabuburit sambil jalan santai kalo udah nemuin phenomena yang seperti ini dan belum lagi kalo dah datang badai pasir. Di jamin pada mikir dua kali kalo mau keluar tuk sekedar jalan-jalan santai mencari jajanan.


Pasti pada mikir....ah ga seru puasa di jubail. ga ada ngabuburit, ga ada bukber dan ga ada kegiatan untuk ngisi bulan ramadhan kayak di indonesia.. Kalo ente mikir kayak begitu mungkin saya bisa bilang kalo ga semuanya bener karena ada beberapa kegiatan yang unik yang biasa dilakukan di jubail saat Ramadhan tiba, diantaranya:


  • Tenda Ramdhan: kalo yang satu ini adalah acara tahunan kota jubail yang dilakukan oleh Jubail Dakwah Center untuk mengkordinir masyarakat yang ingin bersedekah dibulan ramadhan dengan cara mendirikan tenda ramadhan di salah satu sudut kota dan menyiapkan menu berbuka puasa untuk para warga yang ingin berbuka puasa di tenda. Dan kegiatan ini bukan semata mata untuk kaum muslimin saja tapi siapa saja boleh datang dan berbagi kebahagiaan di dalamnya. Dan Komunitas masyarakat indonesia di jubail juga berpartisipasi dengan berbuka puasa bersama dengan menu buka puasa seadanya sambil mendengarkan tauziah singkat menjelang saat adzan maghrib berkumandang.

Siap-siap menuju tenda Ramadhan (foto courtesy: Boedy)

Menunggu waktu berbuka puasa

Komunitas indonesia jubail

Bersama rekan dari warga china di jubail

Keceriaan Ramadhan
  • Di Jubail ketika mendekati waktu maghrib (ngabuburit time) suasana jalan agak senggang dan baru menjadi sangat ramai setelah usai sholat tarawih. Artinya kehidupan mulai terlihat dari jam 10 malam sanpai dengan jam 2 dini hari. (kalo di indonesia Jam 5 sore rame tumpah ruah ngabuburit dan setelah jam 9 malem menjadi sunyi senyap). Jadi disini ga perlu khawatir untuk sahur atau berbelanja karena selesai ibadah sholat isya kita masih bisa beraktivitas seperti biasa. Bahkan Restoran indonesia RINDU ALAM JUBAIL ikutan buka hingga saat sahur tiba. Dan suasana sahur bareng terasa di tiap sudut kota jubail
Mas Ecko Cess dan rekan sedang santap di Rindu Alam Jubail

Sahur bareng bersama team Toyota indonesia Jubail

Udah dulu yaa Sob...ntar disambung lagi. Adzan Ashar dah berkumandang




Minggu, 18 Juni 2017

Bahagia itu sederhana, yang mahal itu gengsinya.

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan yang ditunggu-tunggu oleh setiap muslim di berbagai belahan dunia yang melaksanakan puasa.Dengan berbagai persiapan dalam menyambutnya. Tradisi dalam menyambut hari raya idul fitri misalnya mudik, membuat kue-kue khas lebaran, membeli baju baru, mempersiapkan recehan buat para bocah, dan lain-lain.

Ada satu fenomena yang jadi pusat perhatian dari kacamata gue, Banyak orang pengin terlihat sukses di mata teman maupun keluarganya di hari raya. Seakan-akan, hari lebaran bagi mereka adalah deadline untuk menunjukkan hasil kerja kerasnya selama bekerja diperantauan.

Hari lebaran di kampung gue biasanya dijadikan hari di mana para perantau menunjukkan "Hasil Jerih Payahnya". Mereka biasanya mudik dengan menggunakan motor baru, mobil baru, baju baru, atau beli perhiasan bahkan gadget keluaran terbaru ga mau letinggalan untuk dibawa silaturahmi keliling kampung. Mungkin besar harapan karena adanya keinginan untuk akan dianggap sukses oleh keluarga dan handai taulan. Padahal, kalo ditarik Benang merahnya, hari lebaran adalah hari kemenangan. Kemenangan melawan hawa nafsu sepanjang bulan ramadhan. Kadang miris kalo ngeliat fenomena seperti ini. bahkan ketika kumpul bareng dan tiba-tiba muncul mahluk dengan dandanan ala selebriti dengan selendang nyangkut di atas jambul khatulistiwa dan berbangga diri dengan pakaian yang katanya baju agamis modern kalung segede rante motor dan anting segede velg becak bahkan dengan cincin berjejer bak pagar dihampir seluruh jari jemari.

Haruskah seperti itu merayakan lebaran? Orang-orang yang nekat melakukan hal-hal di luar kapasitasnya, untuk menunjukkan pencapaian palsunya. ayo mari kita pelajari bersana gimana dahulu suri tauladan kita mengajari cara berlebaran yang benar


Nah… sebenarnya, bagaimana Rasul merayakan hari raya Idul Fitri? Simak penjelasan lengkapnya ya…

1. Bertakbir

Ketika waktu Maghrib tiba pada tanggal 1 Syawal, setelah shalat Maghrib berjama’ah, kemudian memperbanyak membaca takbir sampai menjelang dilaksanakan shalat ‘idul fithri. Allah swt berfirman:

وَلِتُكْمِلُواالْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوااللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ (البقره : ١٨٥
Artinya: “Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir (membesarkan) nama Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu, semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur.” (QS. Al Baqarah : 185)

2. Mandi, Memakai Wangi-wangian dan Mengenakan Pakaian Terbaik Sebelum Shalat Ied

Sebelum berangkat ke masjid atau lapangan untukmelaksanakan shalat hari raya disunahkan mandi, memakai wangi-wangian dan mengenakan pakaian yang terbaik. Dalam sebuah hadits dari Hasan As Shibti disebutkan:

اَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى الْعِيْدَيْنِ اَنْ نَلْبَسَ اَجْوَدَ مَا نَجِدُ وَاَنْ نَتَطَيَّبَ بِاَجْوَدِ مَانَجِدُ وَاَنْ نُضَحِّيَ بِاَثْمَنِ مَا نَجِدُ (رواه الحاكم

Artinya: “Rasulullah saw. memerintahkan kepada kami agar pada kedua hari raya memakai pakaian yang terbagus, memakai wangi-wangian yang terbaik dan berkurban dengan hewan yang paling berharga.” (HR.Al Hakim)

3. Makan Kurma Sebelum Berangkat Shalat Ied


Makan kurma dulu sebelum shalat ‘idul fithri. Dalam sebuah hadits dari sahabat Anas, ia berkata :

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَايَغْدُوْ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْ كُلُ ثَمَرَاتٍ وَيَأُكلُهُنَّ وِتْرًا (رواه احمد والبخارى

Artinya: “Pada waktu ‘idul fithri Rasulullah saw. tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Ahmad dan Bukhari)

Dalam hadits lain disebutkan bahwa sahabat Buraidah berkata:

قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَايَغْدُوْ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتّٰى يَأْ كُلَ وَلَا يَأْكُلُ يَوْمَ اْلاَضْحَى حَتّٰى يَرْجِعَ (رواه الترمذى وابن ماجه واحمد

Artinya: Buraidah berkata: “ Nabi saw. tidak berangkat pada waktu ‘idul fitri sebelum makan dulu dan tidak makan pada waktu ‘idul adha sebelum pulang.” (HR. Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

4. Mengambil Jalan Pergi dan Pulang yang Berbeda
Kemudian pergi menuju tempat shalat idul fithri dengan jalan yang berbeda dengan jalan pulang. Sahabat r.a meriwayatkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا خَرَجَ اِلَى الْعِيْدِ يَرْجِعُ فِى غَيْرِ الطَّرِيْقِ الَّذِىْ خَرَجَ فِيْهِ (رواه احمد ومسلم والترمذى

Artinya: “Apabila Nabi saw. pergi shalat hari raya, maka ketika pulang Beliau menempuh jalan yang berlainan dengan di waktu berangkatnya.” (HR. Ahmad, Muslim dan Turmudzi)
5. Shalat Ied

Pada pagi hari, tanggal 1 Syawal (waktu dhuha) melaksanakan shalat ‘idul fithri berjama’ah, di Lapangan atau Masjid bersama umat muslim lainnya.

Disyari’atkan pada waktu hari raya itu keluarnya anak-anak serta kaum wanita, termasuk gadis atau janda, yang masih remaja atau yang sudah tua; bahkan juga wanita-wanita yang sedang haidh. Hal ini berdasarkan hadits Ummu ‘Athiyyah:

اُمِرْنَا اَنْ نُخْرِجَ الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ فِى الْعِيْدَيْنِ يَشْهَدُوْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضَ الْمُصَلَّى (متفق عليه)

Artinya: “Kami diperintahkan untuk mengeluarkan semua gadis dan wanita yang haidh pada kedua hari raya, agar mereka dapat menyaksikan kebaikan hari itu dan do’a dari kaum muslimin (bisa berdo’a dengan mereka). Hanya saja wanita-wanita yang sedang haidh menjauhi tempat shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan sahabat Ibnu ‘Abbas mengatakan:

اَنَّ رَسُوْلَ اللهَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُخْرِجُ نِسَاءَهُ وَبَنَاتَهُ فِى الْعِيْدَيْنِ (رواه ابن ماجه والبيهقى)

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah saw. mengajak keluar seluruh istri dan anak-anak perempuannya pada waktu dua hari raya.” (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)
6. Mengucapkan Tahni’ah “Taqobbalallohu minna wa minkum”


Saling doa mendoakan dengan ucapan:

مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ

Artinya: semoga kalian temasuk orang yang kembali suci (seperti bayi yang baru lahir) dan termasuk orang yang beruntung.

Bisa juga dengan kalimat: Taqabbalallahu minna wa minkum ( تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ)
Artinya: Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian.

Ibnu Hajar mengatakan: “Kami meriwayatkan dalam Al-Muhamiliyyat dengan sanad yang hasan dari Jubair bin Nufair bahwa ia berkata: ‘Para shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bertemu di hari Id, sebagian mereka mengatakan kepada sebagian yang lain:

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ

“Semoga Allah menerima (amal) dari kami dan dari kamu.” (Lihat pula masalah ini dalam Ahkamul ‘Idain karya Ali Hasan hal. 61, Majmu’ Fatawa, 24/253, Fathul Bari karya Ibnu Rajab, 6/167-168)
7. Mengadakan Permainan yang Membahagiakan dan Sesuai Syariat


Boleh juga mengadakan permainan serta kegembiraan yang tidak melanggar aturan agama, begitu pun pelbagai macam nyanyian yang baik, semua itu menjadi syi’ar agama yang disyari’atkan Allah pada hari raya, untuk melatih tubuh jasmani dan untuk kepuasan hati. ‘Aisyah r.a istri Rasulullah pernah berkata :

اِنَّ الْحَبَشَةَ كَانُوْا يَلْعَبُوْنَ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى يَوْمِ عِيْدٍ فَاَطَّلَعْتُ مِنْ فَوْقِ عَا تِقِهِ حَتَّى شَبِعْتُ ثُمَّ اَنْصَرَفْتُ (رواه احمد والشيخان)

Artinya: “ Seseungguhnya orang-orang Habsyi suka mengadakan permainan di hadapan Rasulullah saw. pada hari raya dan sayapun menjengukkan (memunculkan) kepala di atas bahu beliau hingga saya menyaksikan permainan itu dari atas bahu beliau. Saya melihatnya sampai puas, kemudian saya berpaling.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Wallahu’alam.

Semoga bermanfaat.


sebagian Sumber: ummi-online.com