Jumat, 13 Agustus 2010

Berpuasa tapi malah bangkrut


Bagaimana perasaan anda bila suatu saat ada seseorang yang mencuri ayam, akan tetapi anda yang dihakimi oleh masa alias digebuki hingga babak belur?
Mungkin anda sangat marah, menyesal, dan entah ungkapan apa yang akan keluar dari lisan anda (yang pastinya rasa sakit yang tidak terhingga).
Pada saat yang sama, anda mendapat kabar bahwa sang pencuri yang sebenarnya malah dinobatkan sebagai pahlawan, sehingga ia diberi hadiah atau disematkan bintang tanda jasa serta dinikahkan dengan bunga desa?
Tapi belum lagi hilang rasa pedih akibat digebuki masa, anda kembali digebuki dengan tuduhan membunuh, dan belum lagi luka anda sembuh kembali anda dihajar masa karena dianggap telah memerkosa anak gadis orang dan anehnya lagi semua itu terjadi tanpa ada satu halpun yang dapat anda lakukan guna membela diri.

Ironis memang jika suatu saat seorang pahlawan dihinakan, sedangkan penjahat disanjung dan dimuliakan. Rasa kecewa, sakit hati, amarah, serta kebingungan bersatu dalam diri anda.

Kejadian itu hanyalah sekedar ilustrasi akan apa yang akan saya sampaikan.
Saudaraku! Saya yakin bahwa anda pasti telah mengetahui bahwa kehidupan di alam mahsyar begitu manakutkan, sampai-sampai orang yang sadar bahwa ia telah banyak berbuat dosa hendak menjadikan ibu, ayah, anak dan bahkan seluruh penduduk dunia sebagai tebusannya dari siksa neraka.

 يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ {11} وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ {12} وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْويهِ {13} وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنجِيهِ {14} المعرج 11-14

" Orang banyak berbuat kejahatan ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, juga dengan isterinya, dan saudara kandungnya, serta seluruh familinya (yang semasa di dunia) melindunginya, dan penduduk bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannnya." Al Ma'arij 11-14.

Saya juga yakin bahwa anda adalah orang yang beriman dan rajin beramal shaleh, shalat, zakat, puasa, haji dan ibadah lainnya. Bagaimana perasaan anda bila kelak di hari qiyamat seluruh amal shaleh yang pernah anda amalkan semasa hidup di dunia tiba-tiba sirna begitu saja. Semasa hidup di dunia, anda berhasil mengumpulkan pahala shalat sepanjang siang dan malam, puasa bertahun-tahun, zakat, haji, umrah dan amal shaleh lainnya. Akan tetapi sekejap, semuanya itu berpindah menjadi milik orang lain.

Sebaliknya berbagai kejahatan dan amal maksiat orang lain ditimpakan kepada anda? Anda tidak pernah mencuri, akan tetapi harus menanggung dosa mencuri, tidak pernah berzina tetapi menanggung dosa zina, tidak pernah makan riba, akan tetapi anda menanggung dosa riba, dan seterusnya.

Bila kita balik lagi pada ilustrasi di atas, anda masih memiliki kesempatan untuk membenahi nasib yang menimpa anda, akan tetapi bila hal itu terjadi di akhirat, kapan lagi anda dapat melakukannya?
Saudaraku! tahukah anda, dari manakah datangnya mimpi buruk ini kepada diri anda? Simaklah jawabannya langsung dari Rasulullah SAW:

Pada suatu hari Nabi SAW bertanya kepada sahabatnya: "Tahukah kalian, siapakah sebenarnya orang yang pailit / Bangkrut ? Spontan para sahabat menjawab: Menurut kami orang yang pailit adalah orang yang tidak lagi memiliki uang atau barang. Rasulullah SAW menimpali jawaban sahabatnya ini dengan bersabda:

(إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ) . رواه مسلم

"Sesungguhnya orang yang benar-benar pailit dari umatku ialah orang yang kelak pada hari qiyamat datang dengan membawa pahala sholat, puasa dan zakat. Akan tetapi ia juga datang dalam keadaan telah mencaci ini, menuduh ini, memakan harta ini, menumpahkan darah ini. Sehingga ini diberi tebusan dari pahala amal baiknya, dan inipun diberi tebusan dari pahala amal baiknya. Selanjutnya bila pahala kebaikannya telah sirna padahal tanggungan dosanya belum lunas tertebus, maka diambilkan dari dosa kejelekan mereka, lalu dicampakkan kepadanya, dan akhirnya ia diceburkan ke dalam neraka." Riwayat Muslim.

Benar-benar nasib yang memilukan. Saya yakin anda tidak menginginkan nasib malang ini menimpa diri anda.
Coba anda berhenti sejenak dan kembali mengoreksi memori anda: Siapa sajakah yang pernah saya sakiti hatinya? Siapa sajakah yang pernah saya ambil haknya? Siapa sajakah yang pernah saya caci-maki? Dan siapa sajakah yang pernah saya curigai macam-macam tanpa ada bukti?
Mungkin anda akan kebingungan dan berkata: Wah, banyak sekali? Dan bahkan mungkin juga anda berkata: Wah sudah banyak yang tidak dapat saya ingat lagi? Bila demikian, adanya, maka bersiap-siaplah anda menghadapi nasib yang telah dikisahkan pada hadits di atas..Siapkah anda menghadapinya?

Saudaraku! Bila anda takut dan tidak siap menghadapinya, maka apa yang semestinya anda lakukan agar terhindar dari bencana itu?
Temukan solusinya langsung dari Rasulullah SAW:

(مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لأَحَدٍ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَىْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ ، قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ) رواه البخاري

"Barang siapa yang pernah melakukan tindak kezhaliman kepada seseorang, baik berkaitan dengan harga dirinya, atau lain hal, hendaknya ia segera menyelesaikan kezhalikan itu dengannya, sebelum datang suatu hari yang padanya tidak ada lagi uang dinar atau dirham (hari qiyamat). (Bila telah terlanjur datang)hari itu, maka bila pelaku kezhaliman memiliki pahala amal kebaikan, niscaya diambilkan tebusannya dari pahalanya itu sebesar kezhaliman yang pernah ia lakukan. Dan bila ia tidak lagi memiliki pahala amal kebaikan, diambilkan dari dosa kemaksiatan orang yang ia zhalimi, lalu dibebankan kepadanya." Riwayat Bukhari.

Inilah satu-satunya solusi untuk menghindari bencana yang saya sebutkan di atas.
Saudaraku, bergegaslah meminta maaf atau kembalikan hak-hak saudaramu, sebelum ajal menjemputmu.
Jangan lagi ada kata besok, lusa atau nanti, karena anda tidak tahu kapan ajal menjemputmu. Mungkin hari ini, atau besok atau lusa, semuanya terjadi dengan sekejap dan tanpa dapat anda kira-kira sebelumnya.

حَتَّى إِذَا جَاء أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ {99} لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلاَّ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ المؤمنون 99-100

"hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata:"Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitan." (QS Al Mukminun 99 - 100)

Diambil dari kiriman artikel ustadz zaki (Al-Jubail)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda di sini