Senin, 30 Juli 2012

Tanya jawab sekitar puasa dari syeik Muqbil bin Hadi Al Wadi Rahimahullah. part 2


Pertanyaan 6:
Adakah terdapat keutamaan bagi seseorang yang meninggal dunia di bulan Ramadhan?

Jawaban:
Ya memang ada, akan tetapi tidak ada hadist yang menunjukan atas hal ini.

Pertanyaan 7 :
Apakah hukumnya seorang wanita yang hamil & bagi seorang wanita yang menyusui jika ia tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena takut keselamatan janinnya akan terganggu atau bayinya takut kekurangan gizi?

Jawabannya:
Para Ulama berselisih pendapat tentang hal ini, sebagian mereka mengatakan wajib bagi wanita tersebut untuk menhqadha puasanya. sementara sebagian yang lain mengatakan selain wajib mengqadha iapun wajib membayar Kafarah. sebagian lagi mengatakan tidak wajib mengqadha tetapi ada kewajiban Kafarah. Sementara yang lain lagi mengatakan tidak ada kewajiban baginya baik mengqadha ataupun membayar Kafarah. mereka ini berdalil dengan Hadist Anas bin Malik Al-Ka'bi bahwasanya beliau datang ke Nabi SAW. Kemudian Nabi SAW bersabda kepadanya, "Makanlah!". Anas bin Malik menjawab: "Aku dalam keadaan berpuasa". Lalu nabi bersabda lagi: "Apakah engkau tahu bahwasanya Allah SWT menggugurkan setengah shalat atas orang yang bermusafir (Boleh mengqashar) dan menggugurkan kewajiban puasa bagi wanita yang hamil dan menyusui"
Namun aku sendiri berpendapat bahwa wajib bagi wanita tersebut mengqadhanya dan tidak wajib membayar Kafarah. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala: "Barangsiapa di anatara kalian sakit atau melakukan suatu perjalanan, maka gantilah (puasanya) pada hari-hari yang lainnya."

Pertanyaan 8:
Bagaimana hukumnya bagi wanita yang sedang berpuasa mendapat haidh menjelang saat berbuka puasa?

Jawabannya:
Wajib baginya untuk membatalkan puasanya, dan wajib mengqadha sebanyak puasa yang ditinggalkan. Adapun apabila haidhnya datang setelah terbenam matahari maka puasanya pada hari tu sah dan tidak wajib baginya untuk mengqadha.

Pertanyaan 9:
Apapula hukumnya bagi wanita, jika ia tidak berpuasa sehari atau dua hari sebelum melahirkan disebabkan karena keluarnya sebagian darah?

Jawabannya:
Jika keluar sebagian darah maka ini dianggap sebagai darah nifas dan ia tidak wajib berpuasa tetapi wajib mengqadhanya sebanyak puasa yang ditinggalkannya.

Pertanyaan 10:
Bagaimana hukumnya orang yang tidak berpuasa disebabkan karena sakit yang bertahun-tahun?

Jawabannya:
Apabila ditetapkan oleh ahli medis bahwasanya ia tidak mungkin sembuh. maka ia boleh tidak berpuasa tetapi ia atau anggota keluarganya wajib memberikan fidyah setiap harinya kepada orang miskin. Sebagaimana firman Allah Ta'ala :"....dan bagi orang-orang yang tidak mampu hendaknya membayar fidyah dengan memberi makan kepada orang miskin." Diriwayatkan bahwasanya Anas bin Malik tidak mampu untuk melaksanakan puasa, maka beliau memberikan makanan setiap harinya kepada orang miskin.

Minggu, 29 Juli 2012

Tanya jawab sekitar puasa dari syeik Muqbil bin Hadi Al Wadi Rahimahullah.


Pertanyaan 1 :
Apakah kita wajib berniat puasa Ramadhan setiap malamnya ataukah cukup satu kali saja di awal Ramadhan untuk sebulan penuh?


Jawaban :
Rasulullah SAW bersabda: "setiap amalan bergantung pada niat dan setipa orang (akan mendapatkan) sesuai dengan apa yang ia niatkan." Ini adalah dalil tentang keharusan niat dalam setiap amal. Bagi orang yang hendak berpuasa, ia harus berniat setiap malam harinya. Akan tetapi bekan berarti ia harus mengucapkan lafadz: "Nawaitu....untuk berpuasa pada esok hari di bulan Ramadhan". Niat adalah maksud atau tujuan. Bangunmu untuk sahur dianggap sudah berniat, begitu juga dengan suapanmu berupa makan atau minum untuk berpuasa di esok hari juga sudah dianggap sebagai niat. Adapun hadist yang mengatakan : "Barangsiapa yang tidak berniat malam hari, maka tidak sah puasanya," ini adalah Hadist Mudhtarrib. Walaupun sebagian ulama menganggap hadist ini adalah hadist Hasan, tapi yang benar adalah Hadist Mudhtarrib.


Hadist Mudhtarrib: adalah hadist yang datang dari banyak jalan dan berbeda-beda lafaznya sehingga tidak bisa untuk dirajihkan, dan Hadist Mudhtarrib ini termasuk hadist Dhaif.


Pertanyaan 2 :
Apabila seseorang bangun tidur setelah terbit fajar pada hari pertama di bulan Ramadhan, lalu ia sarapan. sementara itu ia belum mengetahui kalau saat itu sudah masuk awal Ramadhan. ia di beritahu tentang hal itu justru setelah ia selesai sarapan. apakah ia harus berpuasa pada hari itu?


Jawaban:
Ya.... Ia wajib berpuasa pada hari itu dan tidak ada mudharat baginya walau ia baru saja selesai sarapan karena ia baru tahu tentang masuknya Ramadhan pada pagi hari itu.





Pertanyaan 3 :

Apakah boleh bagi seseorang yang ragu akan awal masuknya Ramadhan untuk berpuasa sehari sebelumnya?




Jawaban:
Dari kalangan AL-Hanabilah (pengikut madzhab Ahmad bin Hanbal) ada yang berpendapat seperti itu, tapi ang benar adalah tidak diperbolehkan puasa Ramadahan sebelum waktunya sebagai sabda Nabi SAW: "Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari sebelumnya atau dua hari sebelumnya" sahabat Ammar bin Yasir berkata "barang isapa berpuasa pada hari syakk (ragu-ragu), maka ia telah bermaksiat kepada Abu Al Qasim" maka menurut pendapat yang shahih adalah tidak boleh berpuasa sebelum waktunya. Nabi bersabda: "Berpuasalah kalian dengan melihat ru'yah dan berbukalah kalian dengan melihat ru'yah. jika tertutupi awan maka sempurnakanlah hitungan Sya'ban 30 hari".




Pertanyaan 4 :

Apabila seseorang tertidur dan belum berbuka dan ia tidak bangun dari tidurnya kecuali pagi hari yang kedua. Apakah ia boleh untuk melanjutkan puasanya atau harus berbuka?




Jawaban:

Wajib baginya untuk meneruskan puasanya. Hal ini pernah terjadi pada Qais bin Sarmah. Ia pergi bekerja dan waktu itu permualaan Ramadhan. Apabila ia tertidur sebelum makan, maka ia tidak membolehkan dirinya untuk makan, kemudian ia pulang ke istrinya dan bertanya: "pakah ada makanan?" istrinya menjawab: "tidak ada tetapi aku akan pergi memintakan makanan untukmu." setelah istrinya kembali, ternyata ia telah tertidur lalu istrinya berkata, "engkau telah rugi," atau ucapan yang semakna dengan ini. Kemudian Qais pergi bekerja lagi dan sampai pertengahan haro dan kemudian ertidur lagi. Kemudian Allah SWT menurunkan ayat : "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu, karena mereka itu adalah pakaian bagimu dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu,... sampai pada firmannya....Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar."




Pertanyaan 5:

Apabila seseorang sedang makan sahur, kemudian terdengan adzan subuh, apakah ia harus mengeluarkan makanan yang ada di mulutnya atau ia boleh menelannya?




Jawaban:

Makanan yang ada dimulutya boleh ditelan tetapi ia tidak boleh menambahnya dengan makanan yag tersisa di piring. Dan ia pun masih diperbolehkan minum. Hal ini didasarkan atas hadist Sunan Abu Dawud dari Abu Hurairah ra. Bahwa NAbi SAW bersabda: "Apabila muadzin telah mengumandangkan adzan, sedangkan bejana masih dalam tangan seseorang, maka hendaklah ia mengambil untuk keperluannya." berdasarkan hadist ini, seseorang masih boleh minum apabila telah dikumandangkan adzan dengan syarat iar tersebut masih dipeganggnya.


To be continued.....


Selasa, 24 Juli 2012

Ngabuburit di kota Jubail KSA.





NGABUBURIT.... kata yang satu ini pasti tidak akan anda temukan di kamus besar bahasa indonesia. Atau jangan coba-coba menterjemahkannya ke dalam media google translate karena lagi-lagi anda tidak akan mendapatkan arti yang memuaskan.

Tapi kalo anda coba tanyakan sama masyarakat jawa barat dan sekitarnya dan saat ini udah mulai mulai Go-Nasional dan menjadi ikon salah satu produk rokok untuk menunggu saat-saat berbuka puasa.

Tapi setiap saya tanyakan arti kata NGABUBURIT dan sejuta jawab yang saya dapatkan, diantaranya?




1. NGABUBURIT : NGABUBUR BERIT (Jawaban dari orang yang stress)

2. NGABUBURIT : NGAjak kamu BUru BUru meRIT (Jawabannya si raja gombal)

3. NGABUBURIT : "NGAlantung ngadagoan BURIT"




Dan kayaknya arti yang ke 3 yang nyaris bener karena sesuai dengan tata bahasa sunda yang telah di sempurnakan, berasal dari dasar kata BURIT namun dengan penambahan awalan Nga dan proses redupklikasi dwipurwa (pengulangan kata imbuhan pertama) kata tersebut menjadi NGABUBURIT. Bagi kalangan orang sunda sudah barang tentu mengenal jargon ngabuburit, hal itu tak lain karena kata ngabuburit pada awalnya berasal dari bahasa sunda yang mempunyai arti awal “senja/sore”




Hadeeh.....jadi ngelantur kemana-mana. Apapun itu acara menunggu waktu senja memiliki sejuta kegiatan yang biasanya identik dengan menyiapkan segala panganan untuk berbuka puasa. Kalo di indonesia bisa dengan mudah menemukan tempat yang asyik untuk hunting makanan di saat ngabuburit. dan di jubail sekarang juga dah mulai merebak aktivitas ngabuburit dan belum bisa dipastikan siapa yang memulai tradisi di jubail. apakah orang sunda juga berinfasi ke saudi. belum ada riset yang membuktikan hal ini.




Tapi jangan disamakan kondisi ngabuburit di saudi dengan yang ada di indonesia. yang jelas variasi masakannya di indonesia lebih banyak dari pada yang ada di jubail. dan ini jenis masakan yang banyak di jumpai di jubail pada saat ramadhan:

1. Sambosa : cireng yang banyak di jumpai di kota jubail. dan memiliki varian rasa, dari rasa daging, vegetable dan keju.

2. Kunafa : semacam martabak manis yang isinya cream keju dan disiram dengan air gula.

3. Lumpia : ini hanya ada di warung philipina dan varian rasa ada yang isi pisang, daging ayam and daging sapi or vegetable.

4. Apem dan aneka roti : ini juga bisa di temukan di warung philipina.

5. yang lainnya adalah snack kecil-kecil khas india atau khas timu tengah lainnya.

6. Vimto : itu sejenis syrup yang berwarna hitam (blackberry ) dan nama minuman ini di ambil dari brand minuman tersebut.

7. Syrup manggo atau kiwi biasa dijajakan di outlet makanan penyedia ngabuburit.

8. Kalo es campur philipina isinya hampir sama kayak di indonesia cuma disini ditambahin sama pisang rebus di dalamnya.

Ramadhan di 50 derajat celcius

Syukur Alhamdulillah... sampai saat ini masih diberikan begitu banyak nikmat yang tak ada satu mahluk yang sanggup menghitungnya. salah satunya adalah nikmat Iman dan Islam serta nikmat masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan bulan penuh berkah, bulan dimana diturunkannya Al Quran, bulan penuh pengampunan. 
Sejak kecil terbiasa hidup dengan hingar bingar ramadhan di negeri sendiri, mulai dari yang namanya jalan pagi pasca sholat subuh sampe yang namanya NGABUBURIT alias surfing nyari panganan untuk berbuka puasa. Dan hal ini menjadikan Indonesia sebagai "Syurga kuliner" dalam pndangan warga indonesia yang merantau ke negeri orang wabil khusus mereka yang mengais rejeki di jazirah arab demi segenggam emas dan sebongkah berlian.
Apalagi pada tahun ini.... kita harus lebih sabar menjalankan puasa di negeri orang karena harus menjalani puasa dengan kerasnya kondisi alam. Panasnya terik matahari dan panjangnya waktu siang hari selama bulan ramadhan. 
Dan saya coba membandingkan dari berbagai aspek, diantaranya:


Temperatur.


Di indonesia kita menjalankan puasa dengan panas di siang hari maksimum temperatur berkisar antara 38 derajat celcius dan itupun sudah sering mendapat komplain karena sudah terasa sangat PUANAS. Dan saat ngabuburit langsung menyambar Es Bonteng Suri hanya untuk melepas dahaga yang cukup membuat tenggorokan kering. 
Nah kalo di Saudi Arabia, Kita menjalankan ibadah puasa dengan temperatur di siang hari berkisar 45 derajat celcius bahkan untuk tahun ini bisa mencapai 50 derajat celcius kalo dalam bahasa sehari-hari di indonesia temperaturenya dah setengah mateng (udah bisa dipake buat bikin telor mata sapi di lantai teras rumah anda) belum lagi kalo di serbu sama humidity yang terkadang bikin tubuh bak sauna gratis walau hanya beranjak dari rumah ke mesjid. Bahkan untuk wudhu di siang hari temperatur airnya bisa di pake buat bikin wedang jahe (hangat...hangat...hangat)


Waktu siang hari.


Di Indonesia kita berpuasa mulai dari Jam 05:00 am s/d 06:00 pm dan kalo di total sekitar 13 jam. itu untuk 
Dan malam harinya sholat isya mulai jam 07:30 pm dan selesai maksimal jam 09:00 pm. itu udah mencakup sholat tarawih dan witir plus kultum. dan akan bangun lagi sekitar jam 03:00 atau maksimal jam 04:00 pagi artinya malam hari masih memiliki sekitar 6 s/d 7 jam waktu istirahat.
Kalo di Saudi...Waktu puasa di mulai dari pukul 03:30 am dan berakhir pukul 06:30 pm artinya total puasanya sekitar 15 jam. 
Dan waktu malamnya sholat isya di mulai pukul 08:30 pm dan berakhir sekitar jam 10:00 pm dan harus bangun lagi pada pukul 02:00 or maksimal jam 03:00 pagi artinya total waktu istirahat malam cuma 4 jam. Itu kalo di 20 malam awal ramadhan. 
Kalo di sepuluh hari akhir Ramadhan... Sholat tarawih di bagi 2 bagian. 4 rokaat di lakukan setelah sholat isya dan 4 rokaat berikutnya di lakukan setelah lewat jam 12:00 malam. Artinya waktu tidur anda cuma berkisar 1 s/d 2 jam saja.


Kuliner


Kalo aspek yang satu ini cuma curhatnya penulis aja...ga usah di ambil hati. huehehehee
Kalo di indonesia... untuk iftar bisa dengan mudah di dapat dan memiliki berbagai macam pilihan kuliner. Kalo dalam bahasa indonesianya " kalo lagi males masak bisa beli"
Kalo di saudi...untuk iftar harus bikin sendiri dan biasanya bahan bakunya pun sangat susah di dapat dan kalopun harus beli, pilihannya cuma ada SAMBOSA, VIMTO dan ES ALU ALU ala Pansitan restoran.


Walau demikian sebagai seorang muslim kita harus selalu bersyukur. karena dari sekian banyak perbandingan masih ada satu hal yang membuat kita betah dan tetap bertahan dengan segala beratnya kondisi alam. Dari Saudi....kita masih diberi kemudahan untuk dapat mengunjungi dua kota HARAM. MASJIDIL HARAM dan MASJID NABAWI. 


Semoga Allah SWT  selalu memberikan segala kemudahan dan keberkahan kepada kita semua dalam menjalankan ibadah puasa ini. baik buat yang berpuasa di Indonesia atau yang berpuasa di Indonesia. Dan semoga Allah SWT menerima amal ibadah puasa, qiyamul lail dan amal jariyah kita di bulah penuh berkah ini.


Aminnnn

Senin, 23 Juli 2012

Amalan yang disunahkan pada bulan Ramadhan




Amalan yang disunahkan pada bulan ini di antaranya:

1. Menghatamkan Al Quran

Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali turun dari lauhul mahfuz ke langit dunia sekaliagus. Allah berfirman:

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil).” (Al-Baqarah: 185)

Ibnu Abbas RA berkata; "Nabi (Muhammad SAW) adalah orang yang paling dermawan diantara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus."

Hadist tersebut menganjurkan kepada setiap muslim agar bertadarus al-Quran, dan berkumpul dalam majlis al-Quran dalam bulan Ramadhan. Membaca dan belajar al-Qur'an bias dilakukan di dihadapan orang yang lebih mengerti atau lebih hafal al-Quran. Dianjurkan pula untuk memperbanyak membaca al-Quran di malam hari.

Dalam hadist di atas, mudarosah antara Nabi Muhammad saw dan Malaikat Jibril terjadi pada malam hari, karena malam tidak terganggu oleh pekerjaan-pekerjaan keseharian. Di malam hari, hati seseorang juga lebih mudah meresapi dan merenungi amalan dan ibadah yang dilakukannya.
Shalat Tarawih

Rasulullah Saw. bersabda: “Barang siapa yang menghidupkan malam bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Shalat tarawih atau qiyam Ramadhan tidak ada batasannya. Sebagian

orang mengira shalat tarawih tidak boleh kurang dari 20 rakaat, sebagian lain mengira tidak boleh lebih dari 11 atau 13 rakaat. Ini adalah pendapat keliru yang menyalahi dalil. Hadits-hadits menunjukkan bahwa shalat malam adalah perkara yang luas, tidak ada batasan yang tidak boleh dilanggar. Bahkan adariwayat yang jelas mengatakan bahwa nabi Saw. pernah shalat 11 rakaat, terkadang 13 rakaat atau kurang dari itu. Ketika ditanya tentang shalat malam beliau bersabda: “Dua rakaat dua rakaat, jika seseorang diantara kalian khawatir masuk waktu subuh hendaklah shalat satu rakaat witir.”

Memberi makan orang berbuka puasa


Bulan Ramadhan benar-benar kesempatan terbaik untuk beramal. Bulan Ramadhan adalah kesempatan menuai pahala melimpah. Banyak amalan yang bisa dilakukan ketika itu agar menuai ganjaran yang luar biasa. Dengan memberi sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma atau snack yang menggiurkan, itu pun bisa menjadi ladang pahala. Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut tidak terlewatkan.

Inilah janji pahala yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”


Al Munawi rahimahullah menjelaskan bahwa memberi makan buka puasa di sini boleh jadi dengan makan malam, atau dengan kurma. Jika tidak bisa dengan itu, maka bisa pula dengan seteguk air.
Ath Thobari rahimahullah menerangkan, “Barangsiapa yang menolong seorang mukmin dalam beramal kebaikan, maka orang yang menolong tersebut akan mendapatkan pahala semisal pelaku kebaikan tadi. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar bahwa orang yang mempersiapkan segala perlengkapan perang bagi orang yang ingin berperang, maka ia akan mendapatkan pahala berperang. Begitu pula orang yang memberi makan buka puasa atau memberi kekuatan melalui konsumsi makanan bagi orang yang berpuasa, maka ia pun akan mendapatkan pahala berpuasa.”


Sungguh luar biasa pahala yang diiming-imingi.

Di antara keutamaan lainnya bagi orang yang memberi makan berbuka adalah keutamaan yang diraih dari do’a orang yang menyantap makanan berbuka. Jika orang yang menyantap makanan mendoakan si pemberi makanan, maka sungguh itu adalah do’a yang terkabulkan. Karena memang do’a orang yang berbuka puasa adalah do’a yang mustajab. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.”

 Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri. Apalagi jika orang yang menyantap makanan tadi mendo’akan sebagaimana do’a yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam praktekkan, maka sungguh rizki yang kita keluarkan akan semakin barokah. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,

اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى

Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii” [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku]


Tak lupa pula, ketika kita memberi makan berbuka, hendaklah memilih orang yang terbaik atau orang yang sholih. Carilah orang-orang yang sholih yang bisa mendo’akan kita ketika mereka berbuka. Karena ingatlah harta terbaik adalah di sisi orang yang sholih. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan pada ‘Amru bin Al ‘Ash,

يَا عَمْرُو نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْمَرْءِ الصَّالِحِ

Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta di tangan hamba yang Shalih.”


Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga.

 Dari ‘Ali, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ »

Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.”

 Seorang yang semangat dalam kebaikan pun berujar, “Seandainya saya memiliki kelebihan rizki, di samping puasa, saya pun akan memberi makan berbuka. Saya tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut. Sungguh pahala melimpah seperti ini tidak akan saya sia-siakan. Mudah-mudahan Allah pun memudahkan hal ini.”


Memperbanyak berdoa.


Orang yang berpuasa ketika berbuka adalah salah satu orang yang doanya mustajab. Oleh karenanya perbanyaklah berdoa ketika sedang berpuasa terlebih lagi ketika berbuka. Berdoalah untuk kebaikan diri kita, keluarga, bangsa, dan saudara-saudara kita sesama muslim di belahan dunia.
 Memberi makan orang yang berpuasa (berbuka puasa)
Hendaknya berusaha untuk selalu memberikan ifthar (berbuka) bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir korma sebagaimana sabda Rasulullah yang berbunyi:" Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun". (Bukhari Muslim)

  Bersedekah



Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan” (HR. Tirmizi) & Ibnu Abbas RA berkata; "Nabi (Muhammad SAW) adalah orang yang paling dermawan diantara manusia. Kedermawanannya meningkat saat malaikat Jibril menemuinya setiap malam hingga berakhirnya bulan Ramadhan, lalu Nabi membacakan al-Quran dihadapan Jibril. Pada saat itu kedermawanan Nabi melebihi angin yang berhembus.

Dan pada akhir bulan Ramadhan Allah mewajibkan kepada setiap muslim untuk mengeluarkan zakat fitrah sebagai penyempurna puasa yang dilakukannya.

Umroh



Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melaksanakan umrah, karena umroh pada bulan Ramadhan memiliki pahala seperti pahala haji bahkan pahala haji bersama Rasulullah Saw. Beliau bersabda: “Umroh pada bulan Ramadhan seperti haji bersamaku.”


Memperbanyak amal perbuatan yang baik
 

Bulan Ramadhan adalah peluang emas bagi setiap muslim untuk menambah ‘rekening’ pahalanya di sisi Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah dan Baihaki dikatakan bahwa amalan sunnah pada bulan Ramadhan bernilai seperti amalan wajib dan amalan wajib senilai 70 amalan wajib di luar Ramadhan. Raihlah setiap peluang untuk berbuat kebaikan sekecil apapun meskipun hanya sekedar’ tersenyum di depan orang lain. Ciptakanlah kreasi dan inovasi dalam berbuat kebaikan agar saldo kebaikan kita terus bertambah.

“ dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan momentum Ramadhan untuk merealisasikan ketakwaan diri kita dan bisa meraih predikat “bebas dari neraka.” Amin


I'tikaf.



I'tikaf adalah berdiam diri di dalam mesjid semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT.Karena Rasulullah selalu beri'tikaf terutama di 10 malam di bulan ramadhan dan sebaiknya I'tikaf di isi dengan memperbanya dzikir,memperbanyak membaca Al Quran, sholat sunnah dan memohon doa.



Wakullu Am wa Antum bikhair

Rabu, 18 Juli 2012

Ramadhan Mubarak



بمناسبة حلول شهر رمضان المبارك، أود أن أتقدم لكم ولأحبائكم بأسمى آيات التهاني و التبـريكات.

وأسأل الله عـز وجـل أن يرزقكـم فيه مغـفـرة ورحمة وعتق من النار.



As we enter the holy month of Ramadan, I wish you and your loved ones a month filled with blessings, forgiveness and freedom from the fire of hell.

May all your prayers be answered.


Insya Allah kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, saya berharap semoga anda dan orang-orang yang Anda cintai selama satu bulan penuh, memperoleh keberkahan, pengampunan dan terbebas dari api neraka.

Semoga semua doa-doa anda dikabulkan



Rabu, 11 Juli 2012

Step-step pendaftaran haji di Jubail

Assalamu'alaikum

Alhamdulillah dah masuk bulan syaban. dan insya Allah tinggal seminggu lagi kita akan berjumpa dengan bulan yang penuh berkah. Bulan pengampunan dan bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang yang beriman.
Tapi kalau di Jubail selain kita mempersiapkan fisik dan segalanya untuk menyambut Ramadhan. Ada sebagian masyarakat pendatang (Indonesia, Malaysia dsb) juga sudah mulai bersiap-siap untuk mempersiapkan segala keperluan untuk berhaji bagi yang belum menunaikan ibadah haji. apalagi yang sudah punya niat untuk berhaji bersama keluarga.
Ada banyak macam persiapan...mulai dari menabung untuk ONH dan persiapan dokumen yang harus di persiapkan dari jauh-jauh hari. kenapa saya katakan harus jauh-jauh hari karena begitu memasuki ramadhan artinya waktu untuk mempersiapkan segala dokumen sudah muali mepet. mungkin sedikit ribet mikirnya. kan masih ada waktu sekitar 3 bulan...Apa waktu segitu banyak ga cukup???


Nah biar gamblang...saya coba jabarkan satu persatu:

1. Untuk yang berkehendak membawa istri atau munkin juga anak-anaknya. sebaiknya sebelum ramadhan segala urusan di Jakarta harus sudah selesai. dalam artian selama ramadhan udah bisa berangkat ke Saudi. Kenapa demikian karena mulai dari proses pengurusan calling visa dari saudi hingga menjadi Visa di indonesia. Paling cepat sekitar sebulan dan biaya-biayanya. untuk calling visa dari saudi membutuhkan sekitar SR. 2000. belum termasuk ongkos kirim ke indonesianya. Dan di Indonesia harus memproses lagi ke Kedubes hingga jadi Visa dan biayanya sekitar 1.5 s/d 3  juta rupiah via Agen. mungkin kalo ngurus sendiri bisa lebih murah. dan biaya tersebut belum termasuk proses pembuatan Passport.

2. Kalo segala udah siap. dalam hal ini pasport beserta visa udah siap. maka anda harus nyiapin dana untuk ticket keluarga yang akan di boyong.  Kalo datengnya sebelum ramadhan harga tiket agak murah tapi kalo sudah masuk bulan ramadhan, harga tiket bisa melambung tinggi hingga SR. 5000./ orang. mangkanya saya menghimbau untuk yang ingin membawa keluarga dengan biaya sendiri harus memikirkan hal tersebut.

3. kalo udah sampai di saudi segera memproses pembuatan Iqama. Untuk yang bekerja di bidang formal. maka cukup memeriksakan kondisi kesehatan keluarga (anak/istri) . ini untuk proses screening penyakit-penyakit menular bernahaya (hepatitis, malariya, HIV dsb). dan biayanya sekitar SR. 350/orang. dan kalo hasilnya bagus maka bisa langsung apply ke  General Service di perusahaan masing-masing untuk dapat memperoleh iqama. untuk saat ini bisa selesai sekitar 1 minggu hingga 1 bulan (tergantung mood petugasnya).

Contoh Iqama KSA.

4. Kalo udah dapet Iqama bisa dibilang udah 50% bisa melaksanakan ibadah ahji dari saudi arabia (asalkan dalam kurun waktu 5 tahun belum pernah pergi haji insya Allah ga ada masalah di sistem pendaftarannya). Dan biasanya di akhir bulan syawal para calon jemaah haji di jubail sudah harus mempersiapkan diri untuk mengisi form haji yang di persiapkan pemerintah saudi arabia. contoh formnya bisa dilihat di gambar dibawah ini. dan harus di inget HARUS DI TULIS MENGGUNAKAN TULISAN BAHASA ARAB jadi harus minta bantuan orang arab untuk menuliskannya.

Dan jangan lupa melampirkan photo anda dan photo anggota keluarga yang akan di bawa beribadah haji.

5. Kalo udah beres semua serahkan ke kordinator masing-masing untuk diserahkan ke hamla (agen perjalanan haji dan umroh) untuk di proses agar bisa mendapatkan Tasrih (semacam surat ijin menunaikan ibadah haji) biasanya biayanya sekitar SR. 5000 s/d SR. 7000/orang. ini udah termasuk transportasi & akomodasi selama ibadah haji dan menurut saya ini udah masuk kategori ONH Plusnya Saudi arabia. 

6. Kalo Tasrih udah jadi artinya 99% insya Allah ibadah haji anda akan segera terwujud. tinggal mengatur waktu cuti ke perusahaan. dan kalo sudah mendapat persetujuan dari pihak perusahaan tempat anda bekerja. artinya tinggal memantapkan ilmu untuk ibadah haji dengan memperbanyak ilmu mengikuti kajian ilmu (Manasik Haji) yang Alhamdulillah di kawasan Jubail dan sekitarnya tidak ada biaya yang di kenakan. Karena para ustadz indonesia dengan senang hati mengajarkan ilmunya kepada kita semua. (semoga Allah membalas kebaikan beliau dengan amal yang berlimpah...Amin)

7. Yang terakhir adalah mempersiapkan segala kebutuhan selama haji. kalo di jubail kita sudah mempersiapkan listnya. untuk lebih detailnya bisa di liat di blog ini dan kalo ga salah pernah saya posting dengan judul "Hal yang harus dipersiapkan untuk kenyamanan ibadah haji anda."

8. Ini yang paling penting... Jangan malas untuk mengikuti dan menyimak manasik haji yang akan di sampaikan ustadz pada saat mendekati hari keberangkatan. Sayangkan kalau sudah banyak hal yang dkorbankan dan ternyata tata cara haji kita tidak sesuai dengan tuntunan yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam


Karena Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang artinya):

“Dzat Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amal ibadahnya”.

(QS : Al Mulk: 2).

Fudhail bin ‘Iyaad rohimahullah seorang Tabi’in yang agung mengatakan ketika menafsirkan firman Allah, (yang artinya) “yang lebih baik amal ibadahnya” maksudnya adalah yang paling ikhlas dan yang paling benar (paling mencocoki Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).

Kemudian beliau rohimahullah mengatakan, “Apabila amal dilakukan dengan ikhlas namun tidak mencocoki ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, amalan tersebut tidak akan diterima. Begitu pula, apabila suatu amalan dilakukan mengikuti ajaran beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam namun tidak ikhlas, amalan tersebut juga tidak akan diterima. Amalan barulah diterima jika terdapat syarat ikhlas dan showab. Amalan dikatakan ikhlas apabila dikerjakan semata-mata karena Allah. Amalan dikatakan showab apabila mencocoki ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

( Lihat Ma’alimut Tanziil (Tafsir Al Baghowi) oleh Abu Muhammad Husain bin Mas’ud Al Baghowiy rohimahullah tahqiq Syaikh Muhammad Abdullah An Namr, terbitan Dar Thoyyibah, Riyadh, KSA.)



Selamat menunaikan ibadah puasa dan qiyamul lail di bulan ramadhan.
Selamat menunaikan ibadah haji.
Semoga Allah SWT menerima segala Amal ibadah kita.
Semoga menjadi haji yang mabrur.

Jumat, 06 Juli 2012

Kondisi Masjidil Haram saat Umrah Ramadhan



Umrah di bulan ramadhan..
Kondisi di masjidil haram yang penuh sesak hampir mirip dengan saat ibadah haji.
semua akomodasi naik berlipat-lipat...
tapi semua itu tidak menyurutkan niat untuk mengunjunginya...'
Yaa Allah berilah hamba kesempatan ntuk mengunjunginya di ramadhan tahun ini...
Yaa Allah mudahkanlah langkah orang tua hamba untuk dapat datang ke rumah-Mu...
Yaa Allah mudahkanlah langkah kaum muslimin untuk dapat berkunjung di tanah haram...

amin

Rabu, 04 Juli 2012

Badminton



Siapa yang ga kenal sama cabang olahraga yang satu ini...
Cabang olahraga yang udah banyak mengharumkan nama indonesia di kancah indonesia...
Tapi pasti kalo ditanya "apakah anda kenal orang-orang yang ada di video ini?"
pasti jawabannya kompak ngejawab :Ngga sambil geleng-geleng kepala"...
Wajar kalo pada ga kenal...karena mereka adalah atlet dadakan
yang menghabiskan waktunya untuk Eat, Fun and Fat....hueheheeeeheheheeee

namanya PB. SIKAT (Persatuan Bebadok. kalo ada naSI, pasti berangKAT)