Senin, 23 September 2013

Love at the first sight

Ngebaca judulnya pasti udah pada nyangka kalo kali ini ana mau nulis tentang kisah asmara yang biasa di gandrungi anak muda. Apalagi kalo kisah cinta itu dibalut dengan rayuan gombal ala syaitan yang banyak ngejerumusin anak-anak muda pada sebuah pergaulan yang ujungnya cuma satu yaitu kemaksiatan.

Apapun alasannya yang namanya kisah "cinta" sebelum nikah itu efectnya cuma merugikan. Yang pasti para pelakunya mendapat dosa, yang kedua mendapat titel MBA alias Married By Accident. yang lebih parah lagi kalo sampe menghabiskan cerita hidup bila ternyata si wanita hamil dan tak ada yang mau bertanggung jawab. Pokoke rugi besar titik... tapi itulah tipu daya syaitan. Dia bisa mengemas semua ini dalam kemasan yang indah hingga banyak yang tergoda dan harap maklum aja, semua kelihaian syaitan dilatar belakangi oleh jam terbang syaitan yang cukup panjang dalam hal menggoda manusia... (syaitan dah mulai mengguda manusia sejak mereka terusur dari syurga)

Kembali ke alur cerita yang sebenarnya...Yang ana maksud dengan istilah "Love at the first sight" adalah rasa cinta seorang anak yang mulai muncul ketika ia pertama lahir dan menatap seorang ibu yang bersusah payah melahirkan dirinya. kisah cinta yang muncul saat ia pertama kali membuka kelopak matanya yang diikuti dengan tangis bahagia menerima moment ini...

Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana mempertahankan cinta itu hingga terus melekat saat si anak itu tumbuh dewasa bahkan saat si ibu menginjak masa tua nan renta. akan kah cinta itu tetap ada? jawabannya sudah pasti ada... tapi bagaimana caranya? coba simak tulisan ini...

Mendidik anak merupakan pekerjaan yang sulit, karena (dalam menghadapi) mereka membutuhkan kesabaran dan kecerdikan (untuk mengambil hatinya).

Termasuk di antaranya, ada anak yang butuh perlakuan lembut, ramah, tidak suka dibentak-bentak dengan keras. Dan jika diperlakukan dengan cara sebaliknya, niscaya ia akan membangkang. Ada pula anak yang perlu dikerasi, tapi tetap tidak melebihi batas kewajaran. Apabila sampai berlebihan maka akan menyebabkan anak sulit diatur dan tidak patuh terhadap nasehat kedua orang tuanya.

Kita memohon kepada Allah agar mengkaruniakan kebaikan kepada kita dan menjaga kita dalam (memikul) tanggung jawab yang besar sebagai orang tua. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. “ 
(At-Tahrim: 6)

Dan dalam Shahihain dari hadits Abdullah bin Umar rodhiyallohu anhuma, ia berkata: “Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda: “Kalian semua adalah pemimpin, dan kalian semua akan ditanya tentang apa yang kalian pimpin, seorang imam adalah pemimpin dan ia nanti akan ditanya tentang yang dipimpinnya, seorang lelaki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia nanti akan ditanya tentang yang dipimpinnya, seorang wanita adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan ia nanti akan ditanya tentang yang dipimpinnya, seorang budak (pelayan) adalah pemimpin tentang harta majikannya dan ia nanti akan ditanya tentang yang dipimpinnya, ketahuilah karena kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan ditanya nanti tentang yang dipimpinnya.

Kemudian dalam mendidik anak harus sesuai dengan tingkat dan pemahamannya, berikut ini ada satu contoh di antaranya:

1. Membimbing anak mengucapkan lafadz Allah sambil memberi isyarat dengan telunjuknya ke langit.
2. Jika engkau memberinya sepotong roti atau lainnya berikanlah melalui tangan kanannya.
3. Jika makanan masih panas janganlah engkau meniupnya supaya dingin, karena Nabi shollallohu alaihi wa sallam melarang bernafas dalam tempat makanan/ minuman. Seandainya si anak melihatnya, niscaya dengan cepat ia akan menirunya.
4. Jika anak itu umurnya kurang lebih satu setengah tahun, bila ingin minum atau makan, bimbinglah dia untuk mengucapkan “bismillah”. Setelah itu dia akan terbiasa dengan perbuatan tersebut dan dengan sendirinya akan mengucapkan “bismillah”.
5. Apabila engkau dapati dia sudah bisa mengerti rukun-rukun Islam dan Iman, maka ajarilah dia. Dan aku tidak membatasi pengajaran dengan ukuran umur karena kefasihan anak dan kecerdasannya berbeda-beda. 
6. Ajarilah anak tersebut tata cara benvudhu.
7. Apabila ia makan dari sebuah bejana maka katakan kepadanya hendaklah dia memakan apa yang lebih dekat kepadanya.
8. Biasakanlah dia kepada kebaikan, apabila umurnya telah mencapai tujuh tahun latihlah dia untuk melaksanakan shalat.
9. Memisahkan tempat tidur di antara anak-anak jika telah berumur sepuluh tahun
10. Latihlah anak untuk berpuasa jika sudah mampu, dengan tujuan apabila telah menginjak dewasa dia sudah terlatih untuk melakukannya.
11. Ajarilah anakmu aqidah yang benar.
12. Berilah wasiat kepada anakmu seperti Luqman memberi wasiat kepada anaknya.
13. Ajarilah dia jika hendak masuk untuk meminta izin lebih dahulu.
14. Berilahukan kepadanya tentang perkara-perkara yang dilarang agar menjauhinya
15. Jelaskanlah padanya makna ayat atau hadits yang engkau bacakan kepadanya
16. Ikatlah hatinya kepada Allah subhanahu wa ta’ala
17. Utamakan hafalan AI-Qur’an, dan berilah anakmu hafalan yang ringan setiap harinya walaupun dengan satu ayat.
18. Jangan biarkan anak-anakmu bergaul dengan anak-anak yang tidak terdidik/ bodoh, karena anakmu akan meniru omongan dan perbuatan mereka yang jelek sehingga akan meruntuhkan apa yang sudah diajarkan        
19. Jangan biarkan anakmu keluar rumah ketika sore hari (maghrib), karena sesungguhnya para setan berkeliaran pada saat itu, dan mungkin bisa membahayakan anakmu.
20. Biarkan si anak sekali waktu untuk menyenangkan dirinya. Karena jika anak itu selalu dilarang bermain, dikhawatirkan akan membuat kepintarannya hilang dan membuatnya jemu atau bosan (karena selalu dilarang).
21. Bersemangatlah untuk mendudukkan anakmu pada orang-orang sholeh
  
Banyak yaa? berat yaa? yaa iyalah mangkanya ana bilang dari awal kalo Mendidik anak merupakan pekerjaan yang sulit. Maka hidayah itu memang milik Allah akan tetapi harus kita menjalankan sebab-sebabnya. Jika Allah menghendaki anak kita baik, maka ia akan mau mendengar nasehat-nasehat dan jika menghendaki selain itu, maka dia akan terus dengan apa yang diyakininya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda di sini