Jumat, 25 September 2015

Ga usah mem-beo....ikut nyebarin berita tragedi mina kalo ga tau kebenarannya

Innalilallahi wa inailaihi rojiun...


Denah Jamarat yang sudah di design sesistematis mungkin oleh penjaga dua tanah suci untuk memberikan kemudahan para tamu Allah dalam beribadah haji.


Pelaksanaan musim haji 2015 (1436 H) sepertinya tidak henti-hentinya di selimuti oleh kabar duka. rentetan musibah seakan tiada henti menimpa kesabaran para jamaah haji beserta keluarganya:

kurang lebih kalo di list jenis musibah yang menghadang para tamu Allah tahun 1436 H:

  1. Kecelakaan robohnya alat berat di kawasan masjidil haram mekah
  2. Kebakaran hotel yang di tempati jamaah dari asia.
  3. Tragedi desak-desakan di dekat terowongan mina.

Berkaitan dengan insiden ini, aku berdoa kepada Allah ‘Azza wa jalla, dengan nama-nama-Nya yang indah, dan sifat-sifat-Nya yang agung, agar Allah menerima saudara-saudara kita yang meninggal pada insiden hari ini, para jamaah haji yang datang ke rumah Allah yang mulia, dan menjadikan mereka termasuk dari para syuhada.

Semoga Allah meluaskan tempat kembali mereka, dan semoga Allah menjadikan penghujung kehidupan mereka, kematian mereka di tanah ini, dalam kegiatan peribadahan mereka, sebagai penghujung yang membawa kebahagiaan bagi mereka, serta ketinggian derajat mereka di sisi Allah.

Dan kita juga berdoa, agar saudara-saudara kita yang terluka, cepat diberikan kesembuhan oleh Allah. Dan juga kita berharap agar keluarga mereka, baik yang meninggal ataupun yang terluka, diberikan kesabaran dan ihtisab (berharap pahala dari Allah)..... (Amiiin)
Terlepas dari semua itu, ada satu hal yang membuat saya lebih sedih dan adanya pihak-pihak yang menyerang "Saudi Arabia" atau kalo menurut pandangan saya pribadi adanya pihak-pihak yang mencoba memancing di air keruh dengan menyebarkan berita-berita yang belum atau bahkan tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. dan sayangnya tidak sedikit umat islam ikut berpartisipasi menyebarkan berita tersebut tanpa terlebih dahulu mengecek kebenaran isi dari apa yang mereka "Share", "tweet" atau sebar di jejaring sosial.

Berikut beberapa link media indonesia yang wajib tuk di check lagi kebenarannya:

  •  Konvoi Putra Raja Saudi Penyebab Tragedi Mina' Lebih 700 Jamaah Wafat (http://makassar.tribunnews.com)
  • Media Iran: Konvoi Putra Raja Arab Biang Keladi Tragedi Mina (http://www.tribunnews.com) sedikit di perhalus bahasanya
  • Wakil Putra Mahkota Saudi Sumber Malapetaka Mina; Video (http://arrahmahnews.com) ini situs yang ditenggarai milik syiah dan beritanya bener-bener ngaco karena video yang ditampilkan adalah saat dimana pintu gerbang untuk masuk station kereta api yang dari muzdalifah menuju arafah dan ga ada hubungannya sama putra mahkota.
  • Konvoi Putra Raja Salman Dituding Penyebab Tragedi Mina (http://bataranews.com/) kalo yang ini kayaknya bikin media online modal copy paste banget karena ga ada sumbernya sama sekali.
  • Terungkap, Putera Raja Salman Penyebab Tragedi Mina (http://www.satuislam.org)
  •  Terobos Lautan Calon Haji, Anak Raja Saudi Dituding jadi Biang Tragedi Mina (http://jpnn.com) ini judulnya dah horor banget.
  • Metro TV ga mau ketinggalan ngomporin sampe nyebutin saudi mau pancung 28 orang 

 itu baru beberapa contoh aja.... masih banyak media-media yang ikut menyebarkan berita tanpa di check dahulu kebenarannya.

Dan sekedar mengingatkan bahwa sebagai seorang muslim kita udah dikasih guidance/petunjuk bagaimana seharusnya sikap kita dalam menerima dan menyebarkan sebuah berita:

Allah berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَآءَكُمْ فَاسِقُُ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَافَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu".

[Al Hujurat : 6].

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah mencap orang yang bermudah-mudah membeo semua perkataan yang didengar tanpa menimbang benar atau salahnya; sebagai seorang pendusta.

وحدثنا عبيد الله بن معاذ العنبري. حدثنا أبي. ح وحدثنا محمد بن المثنى. حدثنا عبد الرحمن بن مهدي. قالا: حدثنا شعبة، عن خبيب بن عبد الرحمن، عن حفص بن عاصم، عن أبي هريرة؛ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع.

Dan telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidulah bin Mu’aadz Al-‘Anbariy : Telah menceritakan kepadaku ayahku (ح). Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Mutsannaa : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahmaan bin Mahdiy; mereka berdua berkata : Telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Khabiib bin ‘Abdirahmaan, dari Hafsh bin ‘Aashim, dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Cukuplah seseorang dicap sebagai pendusta apabila ia mengatakan semua yang didengar”

[Diriwayatkan oleh Muslim no. 5].

Dan coba perhatikan ucapan dari Ibnu Hajar rahimahullah:

أن الكذب هو الإخبار بالشيء على خلاف ما هو عليه سواء كان عمدا أم خطأ

“Bahwasannya dusta itu adalah mengkhabarkan sesuatu yang berbeda dengan kenyataannya, sama saja apakah dilakukan dengan sengaja atau karena keliru (tidak sengaja)”

[Fathul-Baariy, 1/201].


Lantas apa yang mesti kita lakukan ?. Mari kita renungkan bersama riwayat yang sering kita dengar :

حدثني حرملة بن يحيى. أنبأنا ابن وهب. قال: أخبرني يونس عن ابن شهاب، عن أبي سلمة بن عبدالرحمن، عن أبي هريرة، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت

Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahyaa : Telah memberitakan kepada kami Ibnu Wahb, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepadaku Yuunus, dari Ibnu Syihaab, dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahmaan, dari Abu Hurairah, dari Rasululah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah, hendaklah ia mengatakan yang baik atau ia diam….”

[Diriwayatkan oleh Muslim no. 47].


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda di sini